Ada Tiga Hari Terpendek di Tahun 2025, Fenomena Ini Bukan yang Pertama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARITERPENDEK - Kolase ilustrasi waktu dan bumi. Masih hangat topik perbincangan mengenai 5 Agustus 2025 diprediksi sebagai hari terpendek. Namun, fenomena ini bukan pertama kali terjadi pada tahun 2025. Ada tiga tanggal pada tahun 2025 ini juga menjadi hari terpendek. Bahkan, bukan hanya terjadi pada tahun 2025

Tiga tanggal tersebut di antaranya:

9 Juli 2025: -1,23 milidetik

22 Juli 2025: -1,36 milidetik

5 Agustus 2025: -1,25 milidetik

Dilansir dari Space, waktu yang dibutuhkan bumi berputar penuh terhadap matahari adalah 24 jam 86.400 detik.

Namun, secara astronomis, ada juga hari sideris, yang merupakan satu rotasi penuh Bumi relatif terhadap bintang-bintang tetap. 

Kondisi hari sideris ini berlangsung selama 23 jam, 56 menit, dan 4,1 detik.

Perbedaan kecil ini yang menjadi dasar mengapa fenomena percepatan rotasi dapat terdeteksi.

Baca juga: Fenomena Pusaran Air Laut di Pantai Mandra Kolaka Sulawesi Tenggara, BMKG Kendari: Kami Cek Dulu

Penjelasan Tentang Penyebab Hari Terpendek

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi gaya pasang surut bulan. 

Variasi posisi bulan, khususnya deklinasinya terhadap ekuator Bumi, dapat memengaruhi kecepatan rotasi.

"Penyebab percepatan ini belum dijelaskan. Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa percepatan ini disebabkan oleh sesuatu di dalam Bumi. Model samudra dan atmosfer tidak dapat menjelaskan percepatan yang sangat besar ini," jelas Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow dilansir dari UPI, Selasa (22/7) lalu.

Ilmuwan: Ini Fenomena yang Normal

Meski fenomena ini terkesan aneh, ilmuwan menegaskan bahwa tidak ada dampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

Mantan Direktur Waktu di Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat, Dennis McCarthy, menjelaskan bahwa rotasi Bumi telah diketahui bervariasi selama sekitar seratus tahun dan fenomena ini adalah salah satu dari variasi kecil tersebut.

Halaman
1234