TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Klub PSIS Semarang harus menerima kenyataan pahit, tim pertama degradasi Liga 2 musim depan.
Kekalahan 1-2 dari PSS Sleman di pekan ke-32, ditambah poin diraih Semen Padang FC saat melawan Persebaya.
Memastikan Mahesa Jenar tak lagi bisa menyelamatkan diri dari jurang degradasi.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, terlihat enggan memberikan pernyataan panjang usai kepastian degradasi timnya.
Baca juga: LIB Ubah Jadwal Pekan 34 Liga 1 2025: Semua Laga Dimajukan Ada Persija, PSIS, Persebaya dan Persib
Video diunggah pentolan suporter Panser Biru, Kepareng, Yoyok hanya tersenyum getir dan menolak wawancara.
"Nggak usah diwawancara, capek aku. Yang lainnya aja, direkturnya saja," ujarnya mengutip laman TribunJateng.com.
Ditanya mengenai reaksi suporter yang kecewa dengan performa tim, Yoyok memilih jawaban singkat.
"Nggak, wes biarin lah, nggak apa-apa. Orang kecewa kan boleh-boleh saja,"
Namun, kekecewaan suporter PSIS tidak berhenti di sekadar komentar.
Sebelumnya, mereka telah melakukan aksi protes dengan mendatangi rumah Yoyok Sukawi.
Berunjuk rasa di depan Stadion Jatidiri. Meski mengaku ikhlas dengan degradasi, mereka tetap menuntut Yoyok mundur dari jabatannya.
Baca juga: Semen Padang FC Kunci Tempat di Liga 1 Musim Depan? Bakal Bertahan Ada Campur Tangan Persebaya
Degradasi PSIS semakin jelas setelah Semen Padang berhasil mengamankan satu poin saat melawan Persebaya.
Koleksi 25 poin, PSIS mustahil mengejar total 32 poin Semen Padang FC, yang berada di peringkat 15.
Pada Rabu (14/5/2025), PSIS akhirnya merilis pernyataan resmi terkait degradasi.
Dalam pernyataannya, manajemen menyampaikan tekad membangun kembali tim, dan berjuang kembali ke kasta tertinggi sepakbola tanah air.