TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Beginilah penjelasan Ketua RT 10 yang berada di Kelurahan Punggaloka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Nasrun (63) menjelaskan tentang kronologi kejadian saat kebakaran terjadi.
Insiden tragis itu menyebabkan empat balita menjadi korban jiwa dalam kebakaran yang melanda sebuah rumah di wilayah tugas sang Ketua RT 10, Selasa (6/5/2025).
Nasrun mengungkapkan suasana menegangkan saat kebakaran rumah merenggut nyawa tiga balita dan satu lainnya kritis dirawat di rumah sakit.
"Saat kebakaran, warga sempat melihat ke dalam rumah, dari dapur hingga kamar mandi, namun mereka tidak melihat anak-anak itu," ujar Nasrun dengan nada prihatin, Sabtu (10/5/2025).
Baca juga: Tim Labfor Polda Sulawesi Selatan Olah TKP Kebakaran di Punggolaka Kendari Tewaskan 3 Balita
Menurut Nasrun, kobaran api pertama kali terlihat membesar dari area dapur.
Seharusnya, ini memberikan waktu yang cukup bagi warga untuk memasuki rumah dan menyelamatkan para bayi yang berada di kamar depan.
"Api awalnya membakar dari dapur, sehingga seharusnya ada kesempatan untuk masuk ke kamar menyelamatkan bayi. Namun, kita semua tidak tahu kalau ada balita di dalam rumah," ungkapnya.
Warga baru menyadari keberadaan anak-anak di dalam rumah ketika api mulai menjalar ke bagian atap.
Saat itu, dua bocah berhasil diselamatkan dengan sigap.
Namun, naaas menimpa dua balita lainnya yang tertinggal di dalam kobaran api akibat warga tidak mengetahui adanya para korban.
Bahkan, petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi pun tidak mengetahui adanya korban lain di dalam rumah.
"Sebetulnya masih ada waktu 10 hingga 15 menit sebelum api mencapai kamar, karena api berasal dari dapur, sementara para korban berada di kamar depan," jelas Nasrun.
"Setelah menyelamatkan dua bocah, kita semua hanya menyaksikan kebakaran karena kami pikir tidak ada orang lagi di dalam. Ternyata masih ada dua balita," tuturnya.
Nasrun menceritakan momen kepanikan yang terjadi setelah sebagian besar rumah roboh.
Teriakan histeris terdengar saat ada memberitahukan bahwa masih ada dua anak balita lainnya di dalam rumah yang dilalap api.