Warga Konawe Utara Korban KKB Papua

Kerabat YL dan RR di Konawe Sebut Ada 5 Korban Pembunuhan KKB Papua Asal Sulawesi Tenggara Diautopsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERABAT KORBAN KKB : Asmidun Liasambu, kerabat korban kakak beradik asal Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tewas dalam penyerangan KKB di Yahukimo Papua pada Selasa (8/4/2025), saat ditemui di Konawe, Sabtu (12/4/2025). Korban penyerangan KKB Papua asal Desa Puday Konawe ini telah dievakuasi, Sabtu (12/4/2025).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Kakak beradik asal Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo Papua, kini telah dievakuasi.

Kakak beradik inisial YL (36) dan RR (33) ini diketahui menjadi dua di antara 13 jenazah korban pembunuhan KKB Papua, pada Selasa (8/4/2025) lalu.

Korban dievakuasi di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk dilakukan autopsi. 

Selain YL dan RR, ada tiga korban lainnya dilaporkan merupakan masyarakat Sulawesi Tenggara, antara lain MD, RFL asal Bombana dan SFR.

Dari kelima jenazah korban penyerangan KKB di Yahukimo Papua, satu korban yakni YL telah teridentifikasi.

Sementara empat jenazah lainnya masih dalam proses autopsi.

“Informasi terakhir yang kami terima, ada lima jenazah sudah dievakuasi di RS Bhayangkara, dua di antaranya adalah sepupu saya yaitu YL dan RR,” kata Asminudin Liasambu, kerabat YL dan RR dalam wawancara TribunnewsSultra.com, di Konawe, Sultra, Sabtu (12/4/2025). 

Baca juga: Kepala Desa Puday Konawe Sebut YL dan Adiknya Jadi Penambang Emas di Papua, Tewas Diserang KKB

“Tapi yang baru keluar hasil autopsinya adalah atas nama Yuda Lesamana, empat jenazah lainnya dalam proses autopsi," jelasnya menambahkan. 

Disebutkan YL, RR dan 3 korban lainnya adalah satu rombongan yang melakukan aktivitas pendulangan emas di Desa Pingki Distrik Seridala, yang menjadi lokasi penyerangan brutal KKB.

“Jadi semua korban ini satu kelompok, ada berenam, lima orang tewas dalam penyerangan sementara satu orang lainnya yaitu STR asal Bombana berhasil melarikan diri,” terang Asmidun Liasambu.

Lebih lanjut, Asmidun mengungkapnya penyerangan KKB terjadi di beberapa lokasi, yang sebelumnya, adik kandungnya sendiri juga nyaris menjadi korban penyerangan tersebut. 

“Saya komunikasi langsung dengan saudara kandung saya Asrun di sana, dia juga nyaris menjadi korban, penyerangan pada hari Senin tanggal 7 April, namun saat itu dia berhasil kabur lebih dulu,”

“Sementara berada di lokasi yang berbeda YL, RR dan teman-teman lainnya diserang pada hari Selasa 8 April,” ungkap Asmidun Liasambu. (*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)