Warga Konawe Utara Korban KKB Papua
Kepala Desa Puday Konawe Sebut YL dan Adiknya Jadi Penambang Emas di Papua, Tewas Diserang KKB
Kakak beradik asal Desa Puday Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban penyerangan KKB di Papua.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Kakak beradik asal Desa Puday Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo Papua.
Keduanya dilaporkan tewas bersama belasan korban lainnya.
Kepada TribunnewsSultra.com, Kepala Desa Puday, Sasbi Aden Liambo membenarkan peristiwa nahas tersebut.
“Iya benar, warga desa sini,” ucap Aden kepada TribunnewsSultra.com. Sabtu (12/4/2024).
Kakak beradik tersebut berinisial dan RR.
Lebih lanjut, Kepala Desa Puday Sasbi Aden Liambo menjelaskan YL dikatakan telah pindah domisili di Konawe Utara.
Ia bersama sang adik RR merantau ke Papua sebagai penambang emas.
Baca juga: Dikenal Sabar dan Rajin di Tudungano, YL Korban Pembunuhan KKB Papua Ternyata Lahir di Puday Konawe
“Kalau yang adik memang warga disini, kalau kakaknya sudah pindah di Konut, RR merantau ke Papua ikut dengan kakaknya yang sudah bertahun-tahun di sana,” kata Aden.
Sebelumnya, diketahui telah ditemukan identitas korban YL di kawasan tambang emas di Papua yang diduga menjadi lokasi penyerangan KKB.
Beredar pesan di grup WhatsApp yang menyebutkan dari total 13 jenazah korban pembunuhan KKB Papua, baru satu jenazah yang berhasil dievakuasi.
Pesan tersebut juga menyebutkan masih ada satu jenazah yang belum ditemukan dan ratusan orang lainnya yang selamat masih berada di dalam hutan.
Berikut isi pesan yang beredar:
"Upaya evakuasi korban KKB sejak kemarin hingga hari ini 1 jenazah dari 13 jenazah korban pembunuhan KKB di penambangan emas Kabupaten Yahukimo Papua yang sudah bisa dievakuasi asal dari Sultra Konawe Utara atas nama Yuda Lesmana, siapa tahu ada keluarga atau teman yang mengenal korban, total yang ditemukan hidup lebih 100 orang, 1 jenazah lagi kemungkinan meninggal belum diketemukan dan kemungkinan masih akan ada bertambah korban lain yang belum diketemukan masih dalam hutan." (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.