Di Kelurahan Andowia, petani melaksanakan dua kali musim tanam dalam setahun, mengikuti pola cuaca setempat.
Musim tanam pertama berlangsung dari Januari hingga April, sedangkan musim tanam kedua diperkirakan dimulai pada Oktober hingga Desember.
Penanaman padi hanya dilakukan di musim hujan karena wilayah ini belum memiliki sistem irigasi yang memadai.
Salah satu anggota Kelompok Tani Meohai Kelurahan Andowia, Handai mengungkapkan dukungan dari Penyuluh Pertanian dan Babinsa sangat membantu petani dalam pada penanaman padi ini.
"Iya, sangat membantu," ujarnya.
Sementara itu, beberapa permasalahan yang seringkali dialami petani padi di wilayah tersebut adalah keberadaan hama berupa ulat daun.
Baca juga: Mentan Amran Naik Mesin Pemanen Ikut Panen Padi di Konawe, Anggarkan Rp12 Triliun Perbaikan Irigasi
Untuk mencegah hal tersebut, petani melakukan upaya pencegahan hama dengan menyemprotkan herbisida.
Saat ini, wilayah Kecamatan Andowia ditargetkan ditanami padi seluas 133 hektar.
Jumlah ini terbagi dalam dua wilayah penanaman, yaitu Desa Waworate seluas 70 hektar dan Kelurahan Andowia seluas 63 hektar. (*)
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)