Berita Sulawesi Tenggara

Ikan Selar, Daging Ayam, Bawang Merah Jadi Penyebab Inflasi Sultra Desember 2024 Capai 0,29 Persen

Penulis: Dewi Lestari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat inflasi bulanan di Sultra pada Desember 2024 sebesar 0,29 persen.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat inflasi bulanan di Sultra pada Desember 2024 sebesar 0,29 persen.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,44 persen, sedangkan secara tahunan (year-on-year), inflasi Sultra mencapai 1,05 persen.

Sehingga menempatkan Sulawesi Tenggara pada peringkat ketujuh terendah dari 38 provinsi di Indonesia.

Adapun penyumbang utama inflasi pada Desember 2024 yakni kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, dengan kenaikan 0,90 persen dan andil inflasi sebesar 0,30 persen.

Kemudian, komoditas yang berkontribusi pada inflasi antara lain ikan selar atau ikan tude dengan andil 0,09 persen, daging ayam ras 0,04 persen dan bawang merah 0,03 persen.

Baca juga: Angkutan Udara Jadi Penyumbang Deflasi di Kota Kendari Sulawesi Tenggara pada Desember 2024

Sementara beberapa komoditas yang memberikan deflasi, di antaranya angkutan udara (-0,04 persen), ikan cakalang (-0,03 persen) dan jeruk nipis (-0,02 persen).

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan secara tahunan, inflasi Sultra masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 1,57 persen. 

Komoditas utama yang memengaruhi inflasi tahunan adalah sigaret kretek mesin dengan andil 0,32 persen, emas perhiasan 0,30 persen, dan bawang merah 0,09 persen.

Sedangkan angkutan udara (-0,29 persen) dan cabai rawit (-0,28 persen) menjadi komoditas penekan inflasi.

Di tingkat kabupaten dan kota, inflasi terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 0,22 persen, sedangkan inflasi tertinggi ada di Kota Baubau sebesar 2,07 persen.

Baca juga: 5 Kabupaten Kota Sulawesi Tenggara Sepakat Perkuat Ekonomi Lokal, Kerjasama Tangani Inflasi

Selain itu, Kota Kendari mencatat inflasi sebesar 0,67 persen, dan Kabupaten Kolaka mencapai 1,99 persen.

“Stabilitas inflasi di Sultra mencerminkan pengendalian harga yang efektif dan menjadi indikasi positif bagi perekonomian daerah,” kata Andap.

Andap sangat mengapresiasi hasil yang dicapai dalam pengendalian inflasi bulan Desember 2024.

Ia menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi para pihak dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang di daerah.

“Angka inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholder terkait,” ujarnya.

Halaman
12