Sementara itu, data kunjungan wisatawan di Konawe Utara menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
"Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2023, mulai bulan Januari sampai Desember berjumlah 33.000 sekian."
"Sementara untuk tahun 2024, data Januari sampai November yang kami terima sudah menghampiri 40.000 wisatawan. Ini artinya, ada peningkatan dari tahun ke tahun," jelasnya.
Untuk mendukung promosi pariwisata, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menggelar Festival Konasara sebagai event tahunan.
Festival tersebut digelar di ibu kota Kabupaten Konawe Utara, Wanggudu, dengan konsep yang mengusung budaya dan kearifan lokal.
Baca juga: Keunikan Pemandian Air Panas Wawolesea Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Diminati Turis Mancanegara
“Konsep Festival Konasara tahun ini adalah bagaimana kita memperkenalkan budaya dan kearifan lokal kita, terkhusus tenun kita."
"Kita coba angkat di tahun ini adalah tenun khas Kabupaten Konawe Utara yaitu tenun Konasara dan tenun Oheo,” jelasnya.
Menurutnya, pelaksanaan festival di Wanggudu bertujuan agar wisatawan yang datang dapat mengunjungi berbagai objek wisata lain, sehingga tidak hanya fokus pada satu objek wisata.
Sebelumnya, Festival Konasara ini dilaksanakan di Pantai Taipa, Kecamatan Lembo.
Riyas Aritman menuturkan tujuan pelaksanaan sebelumnya adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan daerah wisata sehingga lebih dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan.
Baca juga: UMKM Wisata Air Panas Wawolesea Konawe Utara Sultra Raup Untung Ratusan Ribu Rupiah di Akhir Pekan
Sehingga dengan berbagai upaya yang dilakukan, Dinas Pariwisata berharap jumlah wisatawan di Konawe Utara terus mengalami peningkatan.
Karena dengan adanya peningkatan wisatawan, maka akan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat di Konawe Utara.
"Karena ketika jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat, ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, yaitu perputaran ekonomi."
"Dengan adanya perputaran ekonomi, maka ini juga akan berdampak pada pendapatan masyarakat setempat," tutupnya.
Usai wawancara, TribunnewsSultra.com berkesempatan untuk meliput dan mendengarkan penjelasan Riyas Aritman tentang beberapa penghargaan dari banyaknya penghargaan yang telah diperoleh Dinas Pariwisata Konawe Utara.
Baca juga: Pesona Koridor Wisata Teluk Kendari, Pantai Toronipa hingga Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara
Beberapa di antaranya adalah penghargaan 50 Desa Wisata Terbaik se-Indonesia pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Juara 1 Kategori Desa Wisata Berkembang se-Indonesia, Penghargaan Terbaik Kedua Sultra Tenun Karnaval, dan Penghargaan Bupati Konut sebagai OPD Inovatif. (*)
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)