Tribun UMKM

Kisah Asma Lestarikan Tenun Sulawesi Tenggara, Bina Puluhan Perajin di Kendari hingga Hasilkan Cuan

Penulis: Apriliana Suriyanti
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Asma (baju orange) pemilik Rumah Tenun Manual Khas Sultra atau Asma Tenun di Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Asma memperlihatkan berbagai jenis kain tenun yang diproduksi maupun dipasarkannya di galeri tersebut, begitupun aktivitas para penenun di galerinya belum lama ini.

Motif tersebut seperti hasil pertanian ubi jalar, wisata bahari berupa ombak, layangan, dan lainnya.

Melalui gerainya, Asma pun tak hanya menjual bahan kain tenun saja.

Tapi juga pakaian berbahan tenun hingga beragam aksesorisnya.

Menariknya, di dalam gerainya pengunjung bisa melihat langsung proses penenunan menggunakan alat tradisional.

“Kebetulan alat tenun tradisional ini bapak saya yang membuat, kami sekeluarga memang perajin,” jelas Asma.

Bina Perajin, Hasilkan Cuan

Baca juga: Irfan Hakim Kenakan Pakaian Kain Tenun Konasara Konawe Utara Sulawesi Tenggara Karya Defrico Audy

Lahir dari keluarga penenun, keterampilan menenun diturunkan kepada anak-cucu termasuk Asma sedari ia kecil.

Kini, untuk melestarikan tenun dia mengajari anak-anak mulai dari menyusun benang atau disebut menghani.

Asma juga memberdayakan puluhan ibu-ibu untuk menghasilkan kain tenun.

Dengan begitu, perajin binaannya dapat memperoleh upah dari hasil menjual kain tersebut.

“Alhamdulillah saat ini perajin tenun binaan saya berjumlah 30 orang, kebetulan mereka kelompok tani yang ada di Mangga Dua,” ujarnya.

Tenunan milik Asma dibanderol mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp4 juta per kain berukuran 4 centimeter (cm) x 75 cm.

Semakin rumit motif pada kain tenun maka semakin tinggi pula harga jual, begitu pula sebaliknya.

Salah satu penenun Nirna (37) menenun kain tenun di Rumah Tenun Manual Khas Sultra atau Asma Tenun, Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Tidak hanya itu, pewarnaan alam juga menjadi salah satu indikator nilai jual sehelai kain tenun cukup tinggi.

Dalam satu bulan, Asma Tenun dapat meraih omset kurang lebih Rp20 juta.

Halaman
1234