Pengelolaan risiko digital juga sama pentingnya; dimana penerapan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, memperbarui sistem secara berkala, dan melakukan penilaian risiko yang komprehensif merupakan strategi yang tidak dapat dikesampingkan untuk untuk Indonesia.
Lebih jauh Firlie Ganinduto, Wakil Ketua Umum Komunikasi dan Informatika, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berpendapat pengelolaan risiko digital secara efektif menuntut organisasi menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang komprehensif, memperbarui sistem mereka secara berkala, dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh.
Langkah-langkah penting seperti pelatihan karyawan untuk mengenali ancaman, penerapan kebijakan perlindungan data, dan pengoptimalan teknologi canggih seperti AI guna mendeteksi ancaman perlu dilakukan secara terpadu. Kolaborasi berkelanjutan dengan pakar industri dan kepatuhan terhadap praktik terbaik dalam pengelolaan insiden juga merupakan hal penting.
Selain itu, otomatisasi merevolusi budaya kerja di Indonesia, meningkatkan produktivitas, mengurangi tenaga kerja manual, dan mendorong keunggulan operasional di berbagai sektor seperti manufaktur, keuangan, dan jasa, sehingga mendukung tujuan transformasi digital di Indonesia.
Pemanfaatan AI tentunya harus bercermin dari negara tetangga. Kemajuan sektor usaha di luar negeri tidak tertutup kemungkinan juga didukung kehadiran teknologi ini. Sehingga sudah saatnya regulasi segera digelontorkan agar sektor usaha tetap kompetitif dengan meminimalkan sisi negatifnya.(*)
(Antara/Ganet Dirgantara/Sabtu 27 Juli 2024)