Kepala Lapas Kelas IIA Kendari berharap dapat terus meningkatkan kualitas program pendidikan nonformal.
Rencananya, akan dikembangkan program-program baru yang lebih relevan dengan kebutuhan WBP melalui kolaborasi dengan berbagai mitra kerja Lapas.
"Kami ingin memastikan para WBP tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup setelah bebas," tegas Herman.
Tak lupa, Kalapas Kelas IIA Kendari menyampaikan agar memberikan dukungan moral kepada para WBP yang telah berusaha memperbaiki diri.
"Mari kita berikan mereka kesempatan untuk memulai hidup baru. Dengan dukungan kita semua, mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bermanfaat," ajaknya.
Baca juga: Inovasi Pasar Agro Pemasyarakatan Lapas Kendari Sulawesi Tenggara, Jajakan Hasil Tani Warga Binaan
Kerja sama pendidikan nonformal di Lapas Kelas IIA Kendari telah membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengubah hidup.
Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi para WBP dan juga masyarakat luas.
Sementara itu, Kepala SPN SKB Kendari, Sarjan Abdullah Taewa yang terlibat langsung dalam program ini mengungkapkan pengalamnnya mengajar di Lapas Kendari.
"Mengajar di Lapas adalah pengalaman yang sangat berharga. Saya melihat semangat belajar yang tinggi dari para narapidana, meski bukan lagi usia sekolah. Ini membuktikan mereka memiliki keinginan yang kuat untuk berubah," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Content Writer)