Banjir di Kota Kendari Sultra
Update Banjir Kendari: BNPB Sebut 715 Rumah Terendam, 1 Meninggal Dunia, Terparah di Sodohoa
Berikut ini update banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (7/3/2024).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini update banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (7/3/2024).
Sebanyak 715 rumah terendam banjir, dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia.
Hal tersebut berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB yang telah melakukan pendataan dampak banjir di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara itu.
Seperti diketahui, intensitas tinggi curah hujan di Kendari mengakibatkan banjir hingga air laut pasang hingga luapan kali Lasolo pada Senin (4/3/2024).
Adapun laporan Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BNPB wilayah terdampak banjir meliputi 11 kelurahan di 6 Kecamatan.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Banjir di Kota Kendari Karena Hujan Ekstrem 6 Jam: Seperti Air Bah yang Tumpah
Kelurahan tersebut diantaranya, Kelurahan Lahundape di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Korumba di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Punggolaka di Kecamatan Puuwatu, kelurahan Kadia, Bende, Pondabea, kelurahan Anaiwoi di Kecamatan Kadia, kelurahan Anawai, Wua-wua, Bonggoeya di Kecamatan Wua-wua dan kelurahan Anggoeya di kecamatan Poasia.
Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari menyebutkan diantara wilayah terdampak, Kelurahan Sodohoa adalah yang terparah.
"Dampak banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, dan di daerah Lasolo," kata Kapusdatin BNPB Abdul Muhari dikutip dari Tribunnews.com.
Banjir tersebut menyebabkan 715 kepala keluarga terdampak dan 1 orang meninggal dunia.
Sedangkan kerugian materil sebanyak 715 unit rumah terendam dan 1 Unit Kantor Lurah terdampak.
Upaya Penanganan
BPBD Kota Kendari berkoordinasi dengan pemerintahan setempat dan melakukan pendataan dan melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak banjir bersama Damkar Kota Kendari, Balai Wilayah Sungai dan Masyarakat.
Sementara itu, Dedi Kasi Logistik BPBD Kota Kendari mengatakan Kondisi banjir di sebagian wilayah berangsur surut, pada Kamis 7 Maret 2023.
"Namun ada wilayah yang kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi pada Rabu pukul 2 dini hari. Banjir setinggi 1, 5–2 meter terjadi di daerah kelurahan Sanua, dan kampung Salo. Dampak dari banjir Sebagian korban mengungsi ke rumah saudara, BPBD bersama dinas sosial mendirikan dapur umum di Kelurahan Sanua dan Kampung Salo,” ujar Dedi.
Selanjutnya Dedi menjelaskan antispasi banjir dilakukan tim gabungan melakukan pembersihan drainase sudah secara rutin, namun besar luapan air dan terjadi air laut pasang sehingga air tidak bisa mengalir ke laut. Kendala penanganan banjir jumlah personil yang kurang karena luasnya lokasi banjir, serta lokasi banjir sulit dijangkau, akses yang kecil dan jalan berbuki-bukit.
"Merespons kejadian itu, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kejadian banjir serupa, dengan menjaga lingkungan, dan membuat alternatif serapan air," pungkasnya.
(*)
(TribunnewsSultra.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/dampak-banjir-kendari-7324.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.