Berita Kendari
Kronologi Terkuaknya Kasus Kekerasan Mahasiswa di UM Kendari Sulawesi Tenggara, Dilaporkan Orangtua
Inilah kronologi terkuaknya kasus kekerasan terhadap mahasiswa baru (maba) di Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah kronologi terkuaknya kasus kekerasan terhadap mahasiswa baru (maba) di Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kronologi tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan UM Kendari, Dr Yusuf saat ditemui TribunnewsSultra.com pada Selasa (5/3/2024).
Dr Yusuf mengatakan kekerasan ini dilakukan empat mahasiswa UM Kendari dari Fakultas Teknik, yang terjadi saat penyambutan mahasiswa baru pada akhir tahun 2023 lalu.
Saat itu, mulai bulan September hingga November merupakan momen penyambutan mahasiswa baru di UM Kendari.
Dalam penyambutan tersebut, terdapat kegiatan orientasi studi Dasar-Dasar Islam dan Kemuhammadiyahan selama dua hari.
Baca juga: Aksi Kekerasan Senior ke Junior di Kampus Muhammadiyah Kendari, Empat Mahasiswa Drop Out
"Selama dua hari tersebut, satu hari kegiatan di fakultas, dan satu hari kegiatan di universitas," kata Dr Yusuf.
Dr Yusuf menyampaikan di fakultas kemudian lembaga kemahasiswaan diberikan kesempatan untuk menyambut mahasiswa baru, dengan berbagai macam cara.
Kemudian, di Fakultas Teknik ini selain melakukan kegiatan orientasi di fakultas, juga melakukannya di luar kampus.
Di luar kampus inilah, beberapa mahasiswa mendapatkan perlakukan kekerasan, intimidasi hingga pengancaman oleh senior.
"Setelah selesai kegiatan orientasi di luar kampus itu, beberapa hari kemudian datanglah orangtua mahasiswa, yang melaporkan bahwa anak mereka mengalami gangguan mental dan tidak memiliki semangat untuk berkuliah lagi," tuturnya.
Baca juga: Sosok Ahmad Irawan, Mahasiswa Asal Muna Jadi Wisudawan Terbaik UT Kendari Tahun 2024
Kata dia, setelah diidentifikasi di internal keluarga ternyata mahasiswa tersebut menjadi korban kekerasan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bahkan beberapa mahasiswa yang mengajukan integrasi fakultas maupun kampus lain, setelah diinterogasi juga mendapatkan perlakukan yang tidak manusiawi dari senior.
Selain itu, ada orangtua siswa yang menelepon secara pribadi untuk memindahkan anaknya ke fakultas lain dengan alasan yang sama.
Sehingga, dengan bukti yang diperlihatkan dan laporan dari beberapa orangtua mahasiswa, pihak kampus melakukan rapat senat, baik rapat senat fakultas maupun universitas, untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
"Setelah diidentifikasi dan melakukan rapat, kami pihak kampus maupun fakultas sepakat untuk mengeluarkan empat mahasiswa Fakultas Teknik sebagai pelaku utama dalam kasus kekerasan," jelasnya.
Baca juga: Syarat Daftar dan Ketentuan Memilih Prodi di UHO Kendari, Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur SNBP 2024
Untuk diketahui, keempat mahasiswa yang melakukan kekerasan ini, dua orang berasal dari jurusan Teknik Pertambangan, satu dari Teknik Lingkungan, dan satu dari Teknik Sipil.(*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Kekerasan Seksual Anak di Muna Sulawesi Tenggara Meningkat, Pelakunya Orang Terdekat Korban |
![]() |
---|
Mayat Wanita di Baubau Sulawesi Tenggara Divisum, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Seorang Petani di Muna Barat Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Ungkap Tak ada Tanda-tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Kronologi Ibu Hamil Diduga Dibunuh Suami di Baubau Sulawesi Tenggara, Korban Sering Alami Kekerasan |
![]() |
---|
Pengakuan Sosok Wanita Dikejar Kekasih di Kendari Sulawesi Tenggara, Sering Dapat Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.