Penyebab Beras Langka dan Mahal, Satgas Pangan Turun Lapangan Tak Temukan Penimbunan Bahan Pokok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- Berikut ini penyebab beras langka dan mahal. Menindaklanjuti hal tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri sampai turun tangan. Mereka terjun lapangan untuk memastikan temua adanya penimbunan beras. Namun hingga saat ini, belum ditemukan adanya penimbunan bahan pokok tersebut.

Taryono juga mencontohkan bahwa di pesisir timur Sulawesi, masyarakat mengonsumsi sagu dengan beragam bentuknya.

Satgas Tak Temukan Penimbunan

Baca juga: Viral Aksi 2 Pria Gasak 51 Karung Beras di Konawe Sultra Terekam CCTV, Kerugian Ditaksir Rp30 Juta

Satgas Pangan Polri menegaskan tidak menemukan adanya penimbunan beras di balik kelangkaan bahan pokok tersebut di Indonesia.

"Hingga saat ini dari gudang-gudang penyimpanan beras yang kami monitor, belum ditemukan adanya penimbunan beras," kata Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).

Whisnu menegaskan pihaknya akan menindak tegas apabila menemukan adanya perbuatan penimbunan beras tersebut.

Satgas Pangan Polri, kata Whisnu, akan menindak sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Di antaranya undang-undang pangan, undang-undang perdagangan, undang-undang perindustrian dan peraturan lain yang terkait," jelasnya.

Pastikan Harga Turun Jelang Ramadan

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri diketahui melakukan inspeksi mendadak (sidak) di gudang beras Bulog di kawasan Jakarta Utara pada Kamis (22/2/2024).

Sidak yang dipimpin langsung Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan itu untuk mengecek soal ketersediaan hingga harga beras yang sedang menjadi perbincangan karena terjadi kelangkaan hingga membuat harganya melambung.

"Kami dari Satgas Pangan pusat mengecek langsung ke gudang Bulog Jakarta, memastikan bahwa beras banyak dan cukup," kata Whisnu kepada wartawan, Kamis.

"Kami juga hadir untuk mengecek di pasar-pasar becek dan ritel modern, hari ini kita lihat bersama-sama Bulog telah menyalurkan hampir 13 ton beras itu ke ritel modern melalui food station 3 ribu ton, artinya 1-2 hari ini akan dibanjiri oleh beras di pasar-pasar atau di toko-toko ritel modern," sambungnya.

Jenderal Polisi yang juga menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus ini meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan hingga harga beras.

"Kami pun melihat dan mengawasi seluruh pasar-pasar becek, kami mendapatkan data di seluruh Indonesia bahwa beras pun banyak dan tentunya masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan beras. Karena kita lihat bahwa sudah masuk beras-beras impor dari luar negeri yang secara bertahap memenuhi gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia," ucapnya.

Dengan pengecekan itu, Whisnu memastikan jika harga beras akan turun dalam waktu dekat ini.

Halaman
1234