Siapa Felix Seda? Komika Viral Gegara Lecehkan Najwa Shihab, Kota Asal, Pendidikan, Akun Instagram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini siapa Felix Seda ? Sosok komika ini viral di media sosial gegara melecehkan Najwa Shihab. Dalam artikel ini merangkum sosok Felix Seda, kota asal, pendidikan hingg akun media sosial. Felix Seda pun sudah meminta maaf atas jokes atau candaan yang dilontarkannya kepada jurnalis ternama di Indonesia.

Sampai pada akhirnya, Felix mendapat banyak hujatan.

Bahkan Felix langsung menemui Najwa Shihab untuk meminta maaf.

Momen permintaan maaf Felix terekam kamera.

Ia pun mengunggahnya pada akun Instagramnya @felixseda pada Selasa (23/1/2024) malam.

“Saya Felixius Juang Seda mau meminta maaf ke Mbak Najwa Shihab terkait gombalan dari saya waktu tampil di Acara Desak Anies Yogyakarta,” ucap Felix di depan Najwa.

Najwa Shihab sendiri telah memberikan maaf dan juga pesan kepada Felix.

Baca juga: Najwa Shihab Tulis Surat untuk Ridwan Kamil dan Atalia soal Eril: Saya Juga Pernah Kehilangan Putri

“Mudah-mudahan bisa lebih sensitif memilih dalam memilih jokes gitu ya. Mudah-mudahan bisa terus belajar dari pengalam ini. Bahkan bisa reflektif menjadi komika yang lebih cerdas dalam memilih lawakan,” ucap Najwa.

Apa itu pelecehan verbal ?

Pelecehan verbal (juga dikenal sebagai agresi verbal, serangan verbal, kekerasan verbal, gangguan verbal, agresi psikis, atau kekerasan psikis) adalah jenis pelecehan psikologis/mental yang melibatkan penggunaan bahasa lisan, isyarat, dan tulisan yang ditujukan kepada korban.

Pelecehan verbal dapat mencakup tindakan melecehkan, melabeli, menghina, memarahi, menegur, atau meneriaki seseorang secara berlebihan.

Ini juga dapat mencakup penggunaan istilah yang menghina, penyampaian pernyataan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti, mempermalukan, merendahkan, atau meremehkan seseorang.

Jenis serangan ini dapat mengakibatkan tekanan mental dan/atau emosional bagi korban.

Agresi dan pelecehan verbal mempengaruhi semua populasi, budaya, dan individu.

Tindakan ini secara psikologis merusak dan dianggap sebagai bentuk kerugian emosional dan fisik bagi korban.

Jenis perilaku ini membuat individu merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan dapat menyebabkan berkembangnya berbagai masalah dan gangguan kesehatan negatif seperti pikiran untuk bunuh diri, depresi, kesehatan fisik yang buruk, kecemasan, perilaku obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian, dan bahkan agresi.

Halaman
123