Menjaga kestabilan daya listrik di Konawe Utara kata Ruksamin penting dilakukan.
Selain untuk menopang aktivitas perekonomian masyarakat yang bertumpu pada listrik juga karena kabupaten yang terdiri dari 13 kecamatan itu sudah ditetapkan sebagai kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Joko Widodo.
Setelah menyampaikan persoalan itu dalam rapat kordinasi RTRW, kata Ruksamin, dirinya pun optimis persoalan itu segera teratasi.
"Alhamdulillah setelah kemarin kita sampaikan baik ke DPRD, bapak Sekda Provinsi dan Kadis Kehutanan, hari Kamis besok akan segera ditindaklanjuti," sebutnya.
Bukan kali pertama, Bupati Ruksamin Mengurusi Elektrifikasi Masyarakat Konawe Utara
Saat pertama menjabat Bupati Konawe Utara pada 2016 silam, H Ruksamin di awal periode pertamanya itu, mendapati puluhan desa dan kelurahan di wilayahnya yang belum teraliri listrik.
Kondisi itu dianggap menjadi kendala masyarakat untuk maju, baik di sektor pendidikan atau peningkatan sumber daya manusia (SDM) maupun ekonomi.
"Bagaimana masyarakat atau anak-anak kita bisa belajar nyaman kalau lampunya masih pakai lilin, pakai petromax," kenang Ruksamin.
Alumni S2 Manajemen Universitas Haluoleo Kendari 2010 ini, pun langsung mendata jumlah desa dan kelurahan yang belum teraliri listrik.
Baca juga: Gaya Bupati Konut Ruksamin dan Pj Gubernur Sultra Andap Berpakaian Adat di Festival Wakatobi Wave
Dari pendataan yang dilakukan, ditemukan ada empat kecamatan yang terdiri dari empat kelurahan dan 44 desa yang belum teraliri listrik.
"Bagaimana listrik mau masuk kalau tiang listriknya saja belum ada terpasang," sebut lulusan Doktor Universitas Diponegoro (2015) ini.
Setelah mengantongi data itu, dirinya mengaku langsung mendatangi kantor pusat PLN untuk mempresentasikan kondisi tersebut.
Alhasil, PLN langsung merespon dengan mengirim ribuan tiang listrik lalu dipasang ke puluhan desa dan kelurahan tersebut.
"Alhamdulillah dari situlah didatangkan pertama 2100 tiang (2017) dipasangkan sampai ke kepulauan," ujar Ruksamin.
Kini, 99,9 persen wilayah Konawe Utara di bawah kepemimpinan alumnus 1997 Teknik Kimia FTI UMI itu, telah teraliri listrik. (*)