BMKG Temukan Titik Panas Berpotensi Karhutla, Ada 9 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan titik panas (Hotspot) berpotensi Karhutla khususnya 9 kabupaten.

BMKG merilis, terkait titik panas potensi wilayah mengalami kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, dilihat dari kondisi suhu permukaan.

"Data titik panas ini diambil dari satelit yang mendeteksi anomali suhu panas suatu wilayah dibandingkan dengan sekitarnya," bunyi rilis BMKG, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Warga Sulawesi Tenggara Diimbau Tak Bakar Sampah Saat Musim Kemarau Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

9 Kabupaten ditemukan titik panas berpotensi karhutla:

- Baubau, titik panas ditemukan di Kecamatan Wolio dengan potensi karhutla tinggi dan sedang.

- Buton Tengah, titik panas ditemukan di dua Kecamatan yakni Gu dan Talagaraya dengan potensi karhutla sedang.

- Buton Utara, titik panas ditemukan di dua kecamatan yakni Kulisusu Barat dengan potensi sedang, dan Kulisusu dengan potensi karhutla rendah.

- Konawe Selatan, titik panas ditemukan di empat kecamatan yakni Palangga Selatan, Laeya, Palangga, dan Tinanggea dengan potensi karhutla sedang.

- Muna Barat, titik panas ditemukan di tiga kecamatan yakni Kusambi, Lawa, dan Napabalano dengan potensi karhutla sedang.

- Bombana, titik panas ditemukan di tiga kecamatan yakni Kabaena Utara, Poleang Utara, dan Rarowatu Utara dengan potensi karhutla sedang.

Baca juga: Warga Hilang di Hutan Pulau Padamarang Kolaka Ditemukan TIM SAR, Kondisi Tubuhnya Lemas - Linglung

- Kolaka, titik panas ditemukan di Kecamatan Watubangga dengan potensi karhutla sedang.

- Muna, titik panas ditemukan di tiga Kecamatan yakni, Muna, Kabangka, dan Tongkuno dengan potensi karhutla sedang.

- Wakatobi, titik panas ditemukan di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dengan potensi karhutla sedang.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar waspada karhutla, karena wilayah Sultra memasuki puncak kemarau selama 2 bulan ke depan.

"Kami setiap hari mengeluarkan informasi titik panas, sehingga ini menjadi kewaspadaan bagi masyarakat dan pemerintah daerah terutama daerah yang rawan kebakaran hutan," tulis pernyataan dari BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)