Video Viral

Kisah Penyintas Kekerasan Berbasis Gender Online: Wajah Ditampilkan dalam Video Sensual Lalu Diperas

Penulis: Naufal Fajrin JN
Editor: Desi Triana Aswan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- Seorang wanita ini diduga menjadi korban Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO. Video intim menampilkan wajahnya dan telah tersebar ke teman-teman hingga keluarganya.

Dampaknya begitu kompleks, SAFEnet menekankan imbas dari KBGO justru merembet hingga ke ranah yang lebih besar.

Kemungkinan hal yang terjadi adalah hilangnya ruang aman bagi wanita dalam berselancar di dunia maya.

Hal ini menimbulkan masalah baru. Dengan tidak adanya lagi ruang aman bagi wanita di dunia maya, maka akan membatasi ruang gerak mereka dalam mengakses peluang secara online, seperti mendapatkan informasi dan sekadar ruang untuk berekspresi.

“Hal ini berkontribusi terhadap budaya seksisme dan misoginis online, serta melanggengkan ketidaksetaraan gender di ranah offline,” lanjut keterangan tersebut.

Apa yang dialami Bunga, dan mungkin banyak wanita lainnya yang kasusnya tidak timbul di permukaan, justru menjadi tanda ruang aman bagi wanita belum sepenuhnya dapat terealisasi.

Apa yang Mesti Dilakukan Ketika Menjadi Korban KBGO?

Baca juga: Putus Cinta dan Tak Diberi Uang Lagi, Mahasiswa di Makassar Nekat Sebar Video Asusila Mantan Pacar

Mengendalikan diri usai mendapat perlakuan KBGO dalam sebuah platform di dunia maya memang tak semudah yang dibayangkan.

Layaknya Bunga, dengan kepanikan yang mengusai dirinya, justru menjadikannya gegabah dalam memutuskan tindakan yang mesti ia lakukan.

Berselencar dengan aman di dunia nyata memang seharusnya menjadi hak yang bisa dirasakan oleh semua gender.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Universitas Islam Indonesia tau UII Yogyakarta, justru menjadi target utama dari KBGO adalah perempuan.

Penelitian itu mengandaikan, satu dari tiga perempuan mengalami hal tersebut selama hidupnya.

Lantas, apa yang mesti dilakukan apabila menjadi korban KBGO? SAFEnet membeberkan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para penyintas KBGO.

Dalam banyak kasus yang terjadi, mendokumentasikan apa saja yang dialami secara detail dinilai sangat membantu dalam proses pengawalan.

Para penyintas juga diminta untuk menenangkan diri dan mencoba memantau situasi. Hal ini dilakukan agar penyintas dapat berpikir jernih dalam mengambil keputusan atas perlakuan yang dialaminya.

Tak hanya itu, agar upaya mitigasi itu dapat berjalan efektif, penyintas juga disarankan untuk menghubungi pihak lain yang dinilai mampu memberi bantuan, seperti lembaga bantuan hukum dan sejenisnya.

Cara selanjutnya, untuk menghentikan teror yang diberikan pelaku, penyintas dapat memilih opsi laporkan atau blokir sehingga akses pelaku terhadap penyintas terputus.

Hal itu dinilai akan mengurai ketakutan yang dialami penyintas yang melulu mendapat ancaman dari pelaku. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)