TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara menunggu hasil persidangan soal keterlibatan pihak swasta dalam kasus dugaan suap perizinan PT Midi Utama Indonesia.

Sampai saat ini diketahui Kejati Sultra belum menetapkan tersangka satu pun dari pihak swasta dalam kasus dugaan suap perizinan PT Midi Utama Indonesia.

Di mana, dari tiga yang ditersangkakan Kejati Sultra, kesemuanya berasal dari penyelenggara negara yakni Sekda Kendari, Ridwansyah Taridala (RT), eks Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (SK).

Tenaga Ahli Percepatan Pembangunan Kota Kendari Bidang Perencanaan Pembangunan dan Keunggulan Daerah 2021-2022, Syarif Maulana (SM).

Sementara, dalam sidang terdakwa SM di Pengadilan Tipikor Kendari, muncul fakta terjadi transaksi uang Rp500 juta di Halaman Masjid Al Alam.

Baca juga: Kejati Sultra Jerat Eks Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dengan Pasal Pemerasan

Transaksi ini melibatkan antara vendor pengurusan izin PT Midi Utama Indonesia dengan salah satu orang yang diutus oleh Syarif Maulana.

Untuk menanggapi hal tersebut, Asisten Intelijen atau Asintel Kejati Sultra, Ade Hermawan mengatakan pihaknya menungu fakta-fakta yang muncul di persidangan.

"Nanti kita tunggu hasil persidangan saja, laporan perkembangan persidangan nantikan akan muncul dan dilaporkan JPU kepada penyidik (terkait tersangka baru)," ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Diberitakan sebelumnya, Kejati Sultra menahan mantan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir yang terlibat dalam kasus dugaan suap perizinan pembangunan gerai PT Midi Utama Indonesia.

Sulkarnain terlihat keluar dari ruang pemeriksaan menggunakan rompi tahanan serta dikawal oleh beberapa petugas dari Kejati Sultra.

Baca juga: Harta Kekayaan Mantan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Ditahan Kejati Sultra, Profil Politisi PKS

Ia kemudian digiring ke dalam mobil tahanan. Saat ditanya wartawan Sulkarnain enggan menanggapi pertanyaan yang dilayangkan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)