Presiden Jokowi Tak Respon Bayar Utang Kemendag Rp344 Miliar Meskipun Disurati Pengusaha 3 Kali

Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan blusukan di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu (5/4/2023) pagi. Jokowi disebut tak merespon permintaan membayar utang Kemendag oleh Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo).

Salah satu langkah yang diambil oleh para pengusaha ritel adalah menghentikan pembelian minyak goreng dari para produsen.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemotongan tagihan kepada distributor atau supplier minyak goreng oleh perusahaan peritel kepada distributor migor.

Hal ini pun bisa membuat kelangkaan minyak goreng.

"Nah kalau menyetop pasokan ada enggak minyak goreng di toko?," ujar Roy Mandey.

Adapun 31 perusahaan ritel yang dimaksud Roy akan menghentikan pembelian atau melakukan pemotongan tagihan, memiliki total 45.000 toko ritel.

Di antaranya adalah Alfamart, Indomaret, Hypermart, hingga Superindo.

Selain mengambil kedua langkah tersebut, jika utang Kemendag tetap belum dibayarkan, Roy menyatakan pihaknya tidak segan-segan akan membawa gugatan hukum ke Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Sampai saat ini Kemendag tidak ada itikat baik buat bayar makanya dikasih semua keputusan di tangan peritel. Aprindo tinggal menunggu apa kata peritel dan akan siap ketika 31 perusahaan ritel bilang kami berikan kuasa untuk PTUN, memotong tagihan, dan mengurangi pembelian maka kita lakukan," pungkas Roy.

Baca juga: Hasil Survei Capres-Cawapres Terbaru Indikator: Elektabilitas Ganjar-Sandi Kalahkan Prabowo-Erick

Sementara itu, pihak Kemendag meminta Aprindo untuk mengurungkan niatnya memboikot atau tidak menjual minyak goreng di ritel-ritelnya.

Hal ini menyusul adanya rencana Aprindo untuk mengurangi atau menghentikan pembelian minyak goreng dari produsen, lantaran Kemendag belum membayar utangnya sebesar Rp344 miliar.

Dengan demikian, stok minyak goreng di ritel modern akan berkurang hingga terjadi kelangkaan.

"Kemarin kan saya sudah meminta untuk yang teman-teman Aprindo dan ritel itu untuk boikot itu nanti diredam dulu. Jadi sambil kita menunggu, nanti kalau tidak dibayarkan ya baru kita ambil cari langkah- langkah yang lain," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (19/8/2023).

Lebih lanjut Isy menuturkan, pihaknya juga akan memanggil Aprindo dan para produsen minyak goreng untuk mencari jalan keluar atas pembayaran utang minyak goreng tersebut.

"Disepakati untuk melakukan pertemuan mungkin di minggu depan ini antara teman-teman di ritel Aprindo dan teman teman di produsen itu saja," ujar Isy.

Alasan Pihak Presiden Jokowi

Halaman
123