"Atas kejadian tersebut korban merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia guna dilakukan proses hukum," tutur Eka menjelaskan.
Korban Sempat Diobati Teman Pelaku
Ternyata korban WAP sempat diobati teman pelaku.
WAP yang sudah terkapar, diboyong ke salah satu kos-kosan oleh teman-teman pelaku.
Di indekos tersebut, luka-luka di wajah WAP dikompres.
Hal ini sebagaimana diuraikan kakak korba bernama Bebi.
"Iya, sempat dibawa di rumah kos dikompres lukanya," ujar Bebi, Jumat.
Bebi mendapat kabar penganiayaan dari teman-teman korban.
"Jadi saya dapat kabar kejadian tersebut pagi, ini anak tidak pernah cerita-cerita kalau dia dibuat begini," ujarnya.
Bebi mengatakan, korban ditempeleng berkali-kali.
"Katanya ditempeleng, adikku juga sudah tidak tahu karena pada saat itu dia tutup matanya pas dianiaya," imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)