Namun, pihak setempat baru merilisnya usai mengidentifikasi jasad korban.

Mulai dari tubuh hingga sidik jadi jenazah.

"Jenazah ditemukan pada hari Senin dan Rabu ini para ahli memastikan bahwa itu adalah miliknya," kata Pengacara keluarga, Jairo Magalhães, dikutip dari Euro.Eseuro.

Kondisi Jenazah

Pihak berwenang menjelaskan, jasad pria berusia 44 tahun itu ditemukan dirantai dan dikemas di dalam peti kayu yang telah ditutup dengan beton.

Baca juga: Hidup Mahasiswi UI Berakhir Tragis Jelang Wisuda, Pesan Terakhir Sebelum Berbuat Nekat di Apartemen

Kemudian dikubur enam kaki di bawah halaman belakang sebuah rumah, dikutip dari NDTV.

Pengacara keluarga Jairo Magalhães juga menjelaskan, Jefferson Machado ditemukan dengan tangan diikat di belakang kepala.

"Tangannya diikat di belakang kepala dan dikuburkan di bagasi yang sangat mirip dengan yang ada di rumahnya sendiri," kata Pengacara, dikutip dari NyPost.

Pengacara mengatakan bahwa jasad yang diidentifikasi menggunakan sidik jari memiliki garis di leher yang menunjukkan bahwa ia dicekik.

"Detail ini menunjukkan bahwa dia adalah korban pencekikan, tapi kami masih menunggu hasil otopsi untuk menentukan penyebab kematiannya."

Sang pengacara juga menjelaskan terdapat beberapa cairan yang dioleskan ke tubuh Jefferson Mochado.

"Beberapa cairan dioleskan ke tubuh Jefferson. Ini terlihat jelas dalam foto yang diambil dari tubuh itu," tambahnya.

Berdasarkan analisis awal, polisi yakin cairan itu bisa digunakan untuk mengurangi bau mayat yang membusuk.

Pengacara juga mengungkapkan, peti tersebut sama seperti peti milik Jefferson.

"Peti ini milik Jeff, mirip dengan peti lain yang dia miliki di rumahnya, dan diambil dari sana,"