TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah sosok perawat yang dipukul oleh keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sosok perawat tersebut bernama Elking Adrianto Latief, warga kelahiran Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Elking sendiri merupakan lulusan Sarjana Keperawatan salah satu kampus, kemudian lanjut mengambil Profesi Ners.
Kini, dirinya sedang bertugas di RSUD Kendari.
Berdasarkan penuturan teman kampus Elking berinisial UI, korban merupakan orang yang baik dan tak banyak tingkah.
"Orangnya baik ji, kalem dan tak banyak tingkah, tidak grasa grusu," ujarnya saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Kamis (25/5/2023).
UI mengaku heran saat mengetahui teman satu kampusnya tersebut bisa dipukul oleh keluarga pasien di rumah sakit.
Baca juga: Perawat yang Dipukuli Keluarga Pasien di Kendari Alami Trauma, PPNI Sultra Dampingi Lapor ke Polisi
"Baik sekali itu anak tidak banyak tingkahnya, pendiam makanya saya heran," jelasnya.
Ia pun berharap agar kasus ini segera ditangani pihak kepolisian dan segera menangkap pelaku pemukulan tersebut.
"Karena saya tahu sekali itu anak, baik sekali, pasti bukan dia yang bermasalah,"ucap UI.
Perawat Dipukul Keluarga Pasien
Diberitakan sebelumnya, seorang perawat RSUD Kendari bernama Elking dipukul oleh keluarga pasien, pada Rabu (24/5/2023).
Kejadian tersebut berawal saat pasien perempuan berusia 51 tahun datang di RSUD Kendari dalam kondisi kritis.
Selanjutnya, pasien tersebut masuk dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan tanda-tanda gejala gagal napas.
Selama menjalani perawatan di IGD, pasien diketahui mengalami kritis dengan kondisinya terus menurun.
Karena pasien dalam kondisi kesadaran terus menurun, pihak rumah sakit pun kemudian meminta kepada keluarga agar pasien tersebut dirawat di ruang perawatan intensif.
Lanjut, saat masuk di ruang intensif, kondisi pasien mulai memburuk di mana tanda-tanda gagal napas mulai kelihatan, serta kondisi kesadaran pasien terus menurun.
"Bahkan, beberapa jam saat pasien berada di ruang ICU, pasien mengalami henti jantung dan henti napas," ujar salah seorang dokter di RSUD Kendari, dr Faisal.
Mendapati pasien dalam kondisi yang memburuk, pihak rumah sakit pun meminta kepada keluarga untuk dilakukan resusitasi jantung paru, hanya saja pada saat itu keluarga menolak.
"Keluarga pasien sudah menerima kondisi pasien," ujar dr Faisal.
Hanya saja, saat akan dilakukan pengurusan jenazah tiba-tiba keluarga pasien langsung memukul perawat bernama Elking Adrianto Latief pada bagian belakang telinga sebelah kiri.
Baca juga: PPNI Sultra Kritik Keluarga Pasien Aniaya Perawat di RSUD Kendari, Singgung Hidup dan Mati
Sementara itu, Elking Adrianto Latief mengatakan dirinya saat itu sedang membuka alat-alat yang melekat di tubuh pasien.
Ketika sedang membuka alat-alat tersebut, dirinya tiba-tiba dipegang oleh salah satu anak pasien dan langsung memukul.
"Saat saya membuka alat-alat di tubuh pasien, anaknya pegang tangan saya, sambil bertanya siapa tadi yang larang makan, dia langsung pukul saya," ujarnya.
Usai dipukul, Elking mengaku langsung oleng dan meminta tolong kepada teman-temannya yang sedang berada di luar.
"Jadi pas saya oleng, saya langsung keluar, dan minta tolong kepada teman-teman yang lain untuk mengurus jenazah pasien tersebut," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)