Suasana rumah duka yang dipadati pelayat juga terlihat dalam unggahan foto akun Facebook Polsek Tinanggea.
Kapolsek Iptu Azis Doali juga terlihat bersama pelayat yang mendatangi rumah duka tersebut.
Pihak kepolisian bersama pemerintah kecamatan dan desa juga mengimbau masyarakat senantiasa berhati-hati serta waspada saat beraktivitas utamanya di lingkungan hutan persawahan Desa Roraya.
2. Waspada di Lingkungan Habitat Ular
Imbauan senada disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tenggara (BKSDA Sultra), Sakrianto Djawie, di kantor BKSDA Sultra, Jl Laute, Kota Kendari.
Hal tersebut disampaikannya saat dikonfirmasi mengenai insiden ular mangsa manusia yang menewaskan warga Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Baca juga: BKSDA Sulawesi Tenggara Beberkan Prosedur Evakuasi Serangan Binatang Terhadap Manusia
“Kami imbau kepada masyarakat berhati-hati memasuki kawasan hutan, apalagi itu sudah ditahu merupakan habitat ular,” katanya pada Jumat (05/05/2023).
Menurutnya, satwa ular termasuk berjenis sanca atau piton sama sekali tidak menyerang manusia.
Hanya saja, serangan terhadap manusia kemungkinan terjadi lantaran aktivitas manusia di habitat ular.
Sementara ketersediaan pasokan makanan bagi ular tersebut habis.
“Bisa jadi ada ekspansi ke wilayah hutan, sehingga karena ada aktivitas manusia di situ, pakan-pakannya menyingkir begitu. Bisa juga ada perburuan,” jelas Sukrianto.
3. Kronologi Warga Tewas Dimangsa Ular
Rasmin bin Mustana (57) tewas dimangsa ular di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (04/05/2023) sekitar pukul 20.15 wita.
Korban insiden ular mangsa manusia tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terlilit ular.
Dengan kondisi kepalanya sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.