TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) akan membangun sekolah unggulan di wilayah Sultra.
Rencana ini bagian dari program Gubernur Sultra Andi Sumangerukka bersama Wakil Gubernur Hugua di bidang pendidikan.
Bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan, sekaligus peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Gubernur ASR, akronim nama Andi Sumangerukka, mengatakan sekolah unggulan tersebut akan dirancang dengan sistem khusus agar kualitas pendidikan benar-benar terjaga.
Seluruh proses mulai dari perekrutan guru hingga penerimaan siswa harus dilakukan secara transparan.
Selain itu, guru tidak diperbolehkan membuka les tambahan karena seluruh kebutuhan mereka akan disubsidi.
“Nantinya akan ada sekolah unggulan yang kita bangun, dan tidak boleh ada titipan,” kata ayah 2 orang anak dari pasangan Arinta Anila Apsari, saat diwawancara di Kantor Gubernur Sultra, Kota Kendari, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Irigasi di Tamboli Kolaka Kembali Aliri 200 Ha Sawah, Perbaikan Infrastruktur Tani Era Gubernur ASR
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Prof Aris Badara, menjelaskan rencana pembangunan sekolah unggulan akan dilakukan di Kota Kendari, Kolaka, dan Baubau.
Saat ini program tersebut masih dalam tahap pendataan.
Di Kota Kendari, sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah unggulan adalah SMAN 12 Kendari.
Lokasinya berada di Lorong Praja nomor 90, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu.
Berjarak sekira 4,8 kilometer dari kawasan balai kota dan esk MTQ di Kecamatan Mandonga, degan waktu tempuh 12 menit melewati Jalan Brigjen M Yoenoes/Jalan Laode Hadi dan Jalan Abunawas.
Pihaknya telah meninjau lokasi SMAN 12 Kendari yang memiliki lahan seluas empat hektare.
Area tersebut dinilai memungkinkan untuk pembangunan sarana pendukung seperti asrama siswa dan guru, serta fasilitas olahraga.
Baca juga: Dikbud Sulawesi Tenggara Perketat Verifikasi Siswa Penerima Seragam Gratis Program Gubernur ASR
Sekolah unggulan itu akan dirancang dengan konsep boarding school atau diasramakan, serta memiliki kurikulum khusus sesuai arahan gubernur.
“Kalau berbicara soal sekolah unggulan, idealnya satu rombongan belajar (rombel) berisi 30 orang agar pembelajaran lebih maksimal,” jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)