TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari membantu pengendalian inflasi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui sektor pertanian.
Inflasi tersebut dikendalikan dengan cara menanam sekiranya 120 bibit cabai dan bawang merah di kebun Kelompok Tani Anoa Hidroponik Kendari, Kecamatan Kambu, Jumat (6/1/2023).
Di mana, kelompok tani binaan Dinas Pertanian Kota Kendari ini memiliki sekiranya tiga hektare lahan yang akan dijadikan sebagai lahan untuk menanam beberapa komoditas pangan lainnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan kegiatan ini menjadi gebrakan dan gerakan secara konsisten dalam mengendalikan inflasi dari sisi sektor ketahanan pangan.
Kata dia, langkah Pemkot Kendari untuk mengendalikan atau menekan laju inflasi adalah dengan meningkatkan pasokan komoditi bawang merah dan cabai ke pasar secara berkesinambungan.
Baca juga: Pemkot Kendari Keluarkan Kebijakan Kendalikan Inflasi Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
Selain itu, kata Pj Wali Kota Kendari, meningkatkan produktivitas dengan perluasan areal tanam dan intensifikasi.
Khusus untuk bawang merah dibuat demplot di Kelurahan Labibia yang telah ditanam seluas 0,5 hektar dilaksanakan oleh Kelompok Tani Matanggonawe.
Saat ini, di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu oleh kelompok Tani Anoa Hidroponik tersedia lahan seluas 3 hektar dengan lahan siap tanam 1,5 hektar.
"Karena memang bawang merah dan cabai merah ini merupakan dua komoditi pertanian yang terus dibutuhkan," kata Asmawa Tosepu.
Meski demikian, Asmawa mengaku pemicu utama tingginya inflasi sebenarnya adalah dari sektor transportasi khususnya transportasi udara dan bahan bakar minyak.
Baca juga: Cara Pemerintah Kota Kendari Kendalikan Inflasi dan Perluasan Digitalisasi Keuangan Daerah
Namun, adanya dukungan dari Bank Indonesia dan Bulog Sultra yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama-sama dapat mengendalikan inflasi di Kota Kendari.
Ia meminta kepada masyarakat hingga kelompok tani lainnya untuk meniru pemanfaatan lahan yang minim sebagai lahan bertani melalui hidroponik.
"Mudah-mudahan ini menjadi contoh bersama dan masyarakat Kota Kendari walaupun memiliki halaman sedikit tetapi bisa melakukan hidroponik," jelasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Doni Septadijaya mengatakan optimis Kota Kendari akan menjadi daerah agropolotan atau kota yang mandiri dan modern dari sisi pertaniannya.
"Yang kita bangun saat ini sebagai permulaan, dengan lahan yang luas ini kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita terutama sayur, cabai, dan bawang merah," ujarnya.
Baca juga: Inflasi Kota Kendari Terendah di Sulawesi Tenggara, Pj Wali Kota Upayakan Tekan Kenaikan Harga
"Selama ini kan kita bergantung dengan daerah lainnya, karena itu akhirnya menyebabkan harganya naik," imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)