Berita Sulawesi Tenggara

Banggar DPRD Sultra Tak Tahu Soal Pembangunan Patung Oputa Yi Koo Senilai Rp1,8 Miliar di Kendari

Penulis: Laode Ari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (DPRD Sultra) Fraksi PDIP, Gunaryo (baju biru).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pembangunan patung Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo di Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara kemabli menuai kritik dari DPRD Sultra.

Pembangunan patung pahlawan nasional asal Buton senilai Rp1,8 miliar itu bahkan disebut kurang bermanfaat bagi masyarakat dan cenderung menghabiskan anggaran.

Bahkan, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sultra menyebut pembangunan patung Oputa Yi Koo tak diketahui dewan.

Anggota Banggar DPRD Sultra fraksi PDIP, Gunaryo mengatakan dirinya bahkan tak mengetahui ada pembangunan patung Oputa Yi Koo di Kendari.

"Kami juga tidak tahu kalau anggaran pembangunan patung dialokasikan melalui APBD 2022 atau tidak," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Keunikan Buton di Sulawesi Tenggara, Suku Bermata Biru, Kampung Korea, Benteng Terluas, Patung Naga

Menurutnya, jika pengerjaan patung sudah dilaksanakan bisa anggaran sudah alokasikan melalui APBD tahun ini.

Hanya saya, Tim Banggar DPRD Sultra tidak mengetahui secara rinci waktu dibahas bersama Pemerintah Provinsi untuk pembangunan patung Sultan Buton ke-20 dan 23 tersebut.

Gunaryo mengatakan, Tim Banggar hanya membahas alokasi anggaran secara umum dari masing-masing OPD, bukan secara rinci untuk item pembangunan.

"Karena item-item dalam proyek pembangunan atau pengerjaan infrastruktur setiap OPD dibahas bersama Komisi III," ujarnya.

"Jadi saya akan cek lagi nanti apa memang dianggarkan melalui APBD tahun ini atau tidak. Karena kami membahas secara rinci di Badan Anggaran," lanjut Anggota Komisi I DPRD Sultra ini.

Baca juga: Patung Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo di Baubau Segera Dibangun, Siapkan Anggaran Rp17 Miliar

Kemudian, pembangunan patung Oputa Yi Koo di Bundaran Kantor Gubernur Sultra dinilai hanya menghabiskan anggaran.

Karena menurutnya masih banyak infrastruktur lain seperti jalan rusak yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah bukan malah membangun patung.

"Jadi patung itu memang menjadi pahlawan di Sulawesi Tenggara, hanya saja menurut saya mengapa terlalu banyak ditempatkan karena sudah ada di Kota Baubau," ujar Gunaryo.

Anggota DPRD Sultra Dapil Kolaka Raya ini mengatakan pembangunan patung Oputa Yi Koo yang ada di Kendari juga pasti mendapat tanggapan bahkan penolakan masyarakat setempat.

Padahal, di Sulawesi Tenggara ada beberapa etnis di mana masyarakat punya tokoh yang dianggap sebagai pahlawan dari daerah masing-masing.

Baca juga: Detail Patung Sultan Himayatuddin atau Oputa Yi Koo Setinggi 23 Meter di Baubau Sulawesi Tenggara

"Seharusnya tokoh atau pahlawan lain juga ada dibuatkan patung supaya mewakili beberapa etnis yang mendiami Sulawesi Tenggara," tutur Gunaryo. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)