TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah warga mengeluhkan traffic light atau lampu lalu lintas tidak berfungsi di beberapa titik di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satu lampu lalu lintas yang dikeluhkan warga berada di pertigaan Jalan Sao-Sao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, dekat Bangi Kopi Kendari.
Pasalnya, lampu lalu lintas tersebut sudah tidak berfungsi sekiranya dua bulan terakhir, akibatnya sering terjadi kecelakaan hingga kemacetan.
"Bisa nggak sampaikan kepada pihak Pemerintah Kota Kendari agar memperbaiki traffic light di area Jalan Sao-Sao, seperti digambar ini, karena sudah dua bulan lebih tidak berfungsi sama sekali dan sering mengakibatkan kecelakaan dan kemacetan parah," ujar seorang warga kepada TribunnewsSultra.com, Rabu (3/8/2022).
Pantauan TribunnewsSultra.com, rusaknya lampu lalu lintas tidak hanya terjadi di persimpangan Jalan Sao-Sao tersebut.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Traffic Light Ranomeeto Gerbang Batas Kendari, 1 Tewas 3 Luka-luka
Hal ini juga terjadi di persimpangan Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Saranani Kelurahan Kemaraya Kecamatan Kendari Barat, di dekat Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah.
Kemudian di perempatan Jalan Laute, Jalan H Abdul Silondae, dan Jalan Malik Raya Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, dekat Rumah Sakit Dr R Ismoyo Kendari.
Selanjutnya, perempatan Jalan Supu Yusuf dan Jalan Malik Raya Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, di dekat Kopi Kita 2 Kendari.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kendari, Laode Abdul Manas Salihin mengaku lampu lalu lintas tersebut memang mengalami kerusakan dan sementara dalam proses perbaikan.
Kata dia, lampu lalu lintas yang berada di persimpangan Jalan Sao-Sao dekat Bangi Kopi tersebut mengalami kerusakan mesin dan ada beberapa komponen yang harus diganti.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Ranomeeto, Motor Sonic Langgar Traffic Light Tabrak Pengemudi Vario hingga Tewas
Kemudian lampu lalu lintas di dekat Kopi Kita 2 juga mengalami kerusakan berat pada mesin akibat banjir beberapa waktu lalu, dan saat ini masih dalam perbaikan.
"Kalau yang ini mesinnya rusak, masih dalam perbaikan, ada beberapa komponen yang harus diganti. InsyaAllah dalam waktu dekat ini sudah bisa teratasi," jelasnya.
Sementara, lampu lalu lintas dekat dengan RS Korem dan pertigaan RS Jantung dan Pembuluh Darah, merupakan aset milik Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sulawesi Tenggara.
"InsyaAllah kami koordinasikan dengan pihak BPTD Sulawesi Tenggara (Sultra)," ujar Laode Abdul Manas Salihin.
Selain itu, Abdul Manas juga mengingatkan kepada warga agar meningkatkan kesadaran selama berkendara sehingga bisa meminimalisir kemacetan atau kecelakaan di jalan.
Baca juga: Jembatan Rahabangga di Konawe Siap Uji Coba Open Traffic 29 April 2021, Akan Diresmikan Presiden?
"Kemacetan parah sering terjadi pada simpang tak bersignal yang tidak dilengkapi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)," kata Abdul Manaf.
"Sehingga memang perlu kesadaran pengguna jalan untuk tetap menyadari bahwa ada pengguna jalan lain yang haknya sama dengan kita dan tetaplah berhati-hati dalam berkendara," pesannya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)