Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-142: Rudal Pasukan Putin Hantam Gedung Sipil, 23 Orang Tewas

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Tim penyelamat saat mengevakuasi korban di lokasi serangan rudal Rusia di Vinnytsia, Ukraina bagian tengah pada Kamis (14/7/2022). Kabar terbaru pada perang Rusia vs Ukraina hari ke-142 pada Jumat (15/7/2022) akibat serangan rudal Rusia di sebuah kota di Ukraina tengah itu setidaknya 23 orang termasuk 3 anak tewas sedangkan 66 korban lainnya terluka. Ukraina menuding serangan rudal ke bangunan sipil ini telah disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

- Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan bahwa Kyiv “pasti selangkah lebih dekat” untuk mencapai kesepakatan ekspor gandum melalui pelabuhan Laut Hitam setelah pembicaraan dengan Rusia, Turki dan PBB.

Turki sebelumnya mengumumkan kesepakatan bersama Kyiv, Moskow, dan PBB dengan tujuan untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina yang diblokir oleh Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-134: Pasukan Putin Mengarah ke Sloviansk, Warga Melarikan Diri

- Putin menandatangani undang-undang tindakan yang lebih keras untuk individu atau entitas yang dianggap "agen asing" oleh Rusia.

Putin juga menandatangani undang-undang baru yang menyamakan pembelotan dengan pengkhianatan tingkat tinggi.

RUU baru yang mulai berlaku pada 1 Desember itu akan memperluas definisi "agen asing" kepada siapa pun yang dianggap telah "di bawah pengaruh asing" atau menerima dukungan dari luar negeri, bukan hanya uang asing.

- Rusia telah memulai “mobilisasi sukarelawan” untuk mengatasi kekurangan tentaranya, menurut Institute for the Study of War.

Dalam sebuah laporan baru, thinktank yang berbasis di AS itu mengatakan bahwa Kremlin "kemungkinan telah memerintahkan 'subyek federal' (wilayah) Rusia untuk membentuk batalyon sukarelawan untuk berpartisipasi dalam invasi Rusia ke Ukraina, alih-alih menyatakan mobilisasi sebagian atau penuh di Rusia".

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)