TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Kamis (30/6/2022) telah berlangsung selama 127 hari.
Kabar terbaru di antaranya adalah Rusia membantah telah mengebom pusat perbelanjaan atau mal yang ramai di Ukraina hingga menewaskan 18 orang.
Konflik bersenjata yang melibatkan dua negara bertetangga tersebut sampai saat ini berlanjut dan belum tampak akan berakhir atau berdamai.
Bahkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sampai menyebut bahwa perang Rusia-Ukraina dapat bertahan selama beberapa tahun lamanya.
Baca juga: Jadi Juru Damai Perang Rusia-Ukraina, Jokowi Tawarkan Diri Bawa Pesan Zelenskyy untuk Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini dengan memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Putin menyebut serangan ini sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Kondisi Perang Terkini
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-127 perang Rusia dengan Ukraina:
- Para pemimpin NATO telah mengumumkan “konsep strategis” baru dalam menanggapi perang Rusia melawan Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-126: Jokowi Tetap ke Kyiv Meski Tak Ada Gencatan Senjata
Mereka menggambarkan Moskow sebagai “ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan dan stabilitas sekutu”.
NATO pun telah mengundang Swedia dan Finlandia untuk menjadi anggota aliansi militer, menurut sebuah komunike yang diterbitkan oleh KTT NATO di Madrid, Spanyol.
Para pemimpin NATO juga menjanjikan bantuan lebih lanjut ke Kyiv dan menyetujui paket dukungan yang ditujukan untuk memodernisasi sektor pertahanan negara.
- Putin mengeluarkan peringatan baru bahwa Rusia akan menanggapi dengan cara yang sama jika NATO mendirikan infrastruktur militer di Finlandia dan Swedia setelah mereka bergabung dengan aliansi yang dipimpin oleh Amerika Serikat itu.
Baca juga: Temui Macron sebelum ke Ukraina dan Rusia, Jokowi Sebut Perang Bisa Perburuk Krisis Pangan
Jika Swedia dan Finlandia ingin bergabung dengan NATO maka mereka harus “melanjutkan” kata Putin.
“Tetapi mereka harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya, sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur dikerahkan di sana, kita harus merespons dengan baik dan menciptakan ancaman yang sama untuk wilayah dari mana ancaman terhadap kita diciptakan.” jelas Putin.