TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan siswa SD dan SMP kini bisa memiliki tabungan dari hasil mengumpulkan sampah.

Hal tersebut ia sampaikan usai meresmikan tiga program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Claro Hotel Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (23/6/2022).

Ketiga program TPAKD Kota Kendari pada tahun 2022 tersebut di antaranya program Kredit Melawan Renternir atau Iyamo Persayai Rentenir (AMAN).

Selanjutnya, program Satu Rekening Satu Pelajar Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (KEJAR TUNTAS) serta program Satu Rekening Satu Pelajar Gapai Inklusi Keuangan (SAGUKU).

Sulkarnain Kadir menyebut tabungan bagi siswa SD dan SMP se-Kota Kendari ini merupakan kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI).

Baca juga: DLHK Kota Kendari Sosialisasi Pengelolaan Persampahan, Dua Perumahan Jadi Percontohan

Kata dia, langkah ini dilakukan untuk mengarahkan anak-anak membuka tabungan dan membiasakan diri untuk menabung.

"Tapi ini menarik, karena kerja sama BNI ini menabungnya pakai sampah. Jadi mereka mengumpul sampah, kemudian dinilai," jelasnya.

"Untuk sampah plastik ada nilainya, kertas dan sebagainya dinilai. Nah ini yang menjadi tabungan mereka," lanjutnya.

Menurutnya, melalui kolaborasi tersebut tentunya anak-anak mendapatkan dua nilai, pertama mereka belajar menabung, kedua mereka belajar menjaga kebersihan lingkungan.

Kerja Sama Pemkot Kendari dan BNI

Baca juga: ATURAN TERBARU di Kendari, Buang Sampah Sembarangan Bisa Dipenjara, Segera Diterapkan

Sebelumnya, Asisten II Kota Kendari Susanti membuka kegiatan kerja sama antar Pemerintah Kota Kendari dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Agenda tersebut diselenggarakan di ruang rapat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora), pada Senin (20/6/2022) lalu.

Kerja sama ini untuk mendukung pelaksanaan program Satu Rekening Satu Pelajar Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (Kejar Tuntas) oleh peserta didik SD dan SMP di Kota Kendari.

Selain itu, kerja sama ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya menabung sejak dini kepada peserta didik di Kota Kendari.