- Mobilisasi massal "akan terjadi" di Rusia dengan Kremlin merekrut orang-orang di daerah miskin untuk berperang di Ukraina, menurut pejabat Barat.
Baca juga: Imbas Perang di Ukraina, Kyiv Rancang UU Larang Impor Buku dan Musik dari Rusia hingga Belarusia
Para pejabat juga mengatakan ada “lebih banyak obrolan” tentang kesehatan Putin dan “lebih banyak spekulasi” tentang siapa yang akan menggantikannya di Rusia.
Namun, tampaknya tidak ada “ancaman langsung” terhadap posisi presiden Rusia dari elit atau masyarakat umum, kata mereka.
- Kebakaran yang terjadi setelah pasukan Ukraina diduga menyerang anjungan minyak di Laut Hitam di lepas pantai Krimea kini mendekati sumur minyak, menurut seorang pejabat pro-Rusia.
Tiga orang terluka dan tujuh orang dilaporkan masih hilang akibat serangan itu.
Baca juga: Imbas Perang di Ukraina, Putin Sebut Barat Ingin Hancurkan Rusia dengan Sanksi Bodoh
Pemimpin Krimea yang didukung Rusia, Sergei Aksyonov, menyalahkan Kyiv atas serangan itu.
- Rusia telah menuntut agar Lithuania segera mencabut larangan transit barang dalam daftar sanksi Uni Eropa di seluruh wilayahnya ke eksklave Rusia Kaliningrad.
Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan konsekuensi dari larangan tersebut "akan memiliki dampak negatif yang serius pada penduduk Lithuania".
- Jaksa Agung Amerika Serikat Merrick Garland mengunjungi Ukraina pada Selasa untuk membahas kejahatan perang Rusia, kata seorang pejabat departemen kehakiman.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-116: NATO Sebut Invasi Putin Bisa Berlangsung Bertahun-tahun
Garland bertemu dengan Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, dan mengumumkan tim pertanggungjawaban kejahatan perang untuk mengidentifikasi dan mengadili para pelaku.
“Tidak ada tempat persembunyian bagi penjahat perang,” kata Garland.
- Kremlin mengatakan bahwa dua sukarelawan AS yang ditangkap tidak dicakup oleh Konvensi Jenewa dan terancam hukuman mati.
Media Rusia mengklaim bahwa dua dari tiga sukarelawan AS yang hilang di Ukraina telah ditangkap dan ditahan oleh pasukan separatis pro-Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-114: Sumy Dihantam Roket dan Puluhan Mortir Pasukan Putin
Namun, Kremlin membantah telah mengetahui lokasi mereka.
- Howitzer self-propelled Jerman telah tiba di Ukraina dalam pengiriman pertama senjata berat yang dijanjikan oleh Berlin.