Imbas Perang di Ukraina, Putin Sebut Barat Ingin Hancurkan Rusia dengan Sanksi 'Bodoh'

Di forum ekonomi St Petersburg, Vladimir Putin menyebut Barat berusaha menghancurkan Rusia dengan 'sanksi bodoh', yang merupakan perang kilat ekonomi.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar Reuters
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin saat pidato di Stadion Luzhniki Moskow tentang perang di Ukraina pada Jumat (18/3/2022). Adapun saat di forum ekonomi St Petersburg pada Jumat (17/6/2022), Putin menyebut Barat berusaha menghancurkan Rusia dengan 'sanksi bodoh', yang merupakan perang kilat ekonomi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam sanksi Barat atas invasi di Ukraina dengan menyebutnya 'bodoh'.

Putin menuduh Barat arogan kolonial dan mencoba untuk menghancurkan Rusia dengan sanksi "bodoh" yang sama dengan "blitzkrieg" (perang kilat) ekonomi.

Berbicara di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada Jumat (17/6/2022), Putin mengatakan kepada elit politik dan ekonomi Rusia bahwa ia akan melanjutkan perangnya terhadap Ukraina.

“Kami adalah orang-orang yang kuat dan dapat mengatasi tantangan apa pun." ujar Vladimir Putin seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Al Jazeera, Minggu (19/6/2022).

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-116: NATO Sebut Invasi Putin Bisa Berlangsung Bertahun-tahun

"Seperti nenek moyang kita, kita akan menyelesaikan masalah apa pun, seluruh sejarah seribu tahun negara kita berbicara tentang ini,” sambungnya.

Putin mendapat tepuk tangan meriah dari aula ketika dia menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan “operasi militer khusus” atau invasi di Ukraina yang telah melepaskan rentetan sanksi ekonomi Barat yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Putin mengatakan tujuan utama invasi adalah untuk membela orang-orang “kami” di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.

Itu merupakan sebuah pembenaran yang oleh Kyiv dan Barat dianggap sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah mengarah pada pendudukan wilayah tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-114: Sumy Dihantam Roket dan Puluhan Mortir Pasukan Putin

Sementara itu, Putin mengatakan bahwa tentara Rusia di Donbas juga berjuang untuk mempertahankan “hak untuk mengamankan pembangunan” Rusia sendiri.

“Dalam situasi saat ini, dengan latar belakang meningkatnya risiko dan ancaman bagi kami, keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus terpaksa, sulit, tentu saja, tetapi terpaksa dan perlu,” jelas Putin.

'Bunuh Diri Ekonomi'

Putin mengatakan Amerika Serikat menganggap dirinya "utusan Tuhan di Bumi".

Baca juga: Video Presiden AS Joe Biden Jatuh dari Sepeda gara-gara Kaki Nyangkut Pedal, Begini Kondisinya

Menurut Putin, sanksi Barat didasarkan pada premis yang salah bahwa Rusia tidak memiliki kedaulatan ekonomi.

Washington serta sekutunya berusaha untuk “mengubah jalannya sejarah”, kata Putin, untuk melemahkan Rusia yang berdaulat dan merdeka.

Putin mengatakan bahwa Moskow akan terus berkembang sebagai "ekonomi terbuka" meskipun sanksi Barat diberlakukan sebagai akibat dari invasinya ke Ukraina.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved