Klarifikasi Partai Golkar soal Ambulans Relawan Beringin yang Ketahuan Angkut Wisatawan

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil ambulans logo Partai Golkar berplat B dan mati pajak sejak 4 tahun lalu (2028) diberhentikan polisi dan kedapatan mengangkut wisatawan.

"Kami telah cek ternyata pimpinan relawannya juga tidak tahu soal mobil itu dipergunakan di luar peruntukannya. Memang mobil ini masih di-branding lama, sejak era Pak ARB dan belum diperbarui," imbuhnya.

Baca juga: Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Ambrol, 16 Orang Jatuh dari Ketinggian 8 Meter

Kronologi

Menurut aparat kepolisian, mobil ambulans berlogo partai itu datang dari arah Ciawi menuju Puncak dan mencoba menerobos jalur sambil membunyikan rotator.

Sementara itu, jalur Puncak tengah diterapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah atau one way menuju Jakarta.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan kronologi pihaknya mengetahui penyalahgunaan mobil ambulans ini.

Baca juga: Kisah 6 Pemudik Asal Aceh Dicegat Polisi gegara Ikuti Google Maps, Masuk Tol Pakai Motor

"(Sedang) melakukan dan mengawal proses one way di jalur Puncak. One way tadi berlaku mengarah ke Puncak dari Jakarta," ungkap AKBP Iman seperti dikutip dari video di kanal YouTube KompasTV yang tayang pada Minggu (8/5/2022).

Mobil ambulans logo Partai Golkar berplat B dan mati pajak sejak 4 tahun lalu (2028) diberhentikan polisi dan kedapatan mengangkut wisatawan. (Tangkapan Layar Kompas TV)

"Kemudian di dalam proses itu, ada ambulans yang digunakan menerobos jalur one way tersebut," lanjutnya.

AKBP Iman menegaskan bahwa pihak kepolisian siap mengawal mobil ambulans untuk mendapatkan prioritas menyusul diberlakukannya sistem one way ini.

Dari situlah, petugas polisi memberhentikan laju mobil ambulans dengan niat untuk melakukan pengawalan.

Baca juga: Puncak Arus Balik di Jalur Pantura Menuju Jakarta Dipadati Pemudik Kendaraan Roda Dua

Namun setelah diperiksa, polisi lantas kesal karena mobil ambulans yang harusnya digunakan untuk kepentingan darurat atau emergency justru mengangkut rombongan wisatawan.

"Kami sudah tekankan kepada anggota, apabila ada ambulans yang memerlukan pengawalan prioritas, kami akan melakukan pengawalan prioritas," ungkap AKBP Iman.

"Makannya kami hentikan untuk diberikan pengawalan awalnya, tapi ternyata setelah diperiksa di dalamnya bukan orang sakit, tapi orang mau berlibur." bebernya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)