Update Hari Ke-74 Invasi Ukraina: Evakuasi Warga di Mariupol Selesai hingga Rudal Rusia Hantam Odesa

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan sebuah bangunan yang rusak akibat konflik yang sedang berlangsung di Kota Mariupol, Ukraina yang berada di bawah kendali militer Rusia dan separatis pro-Rusia.

- Konflik di Ukraina menyebabkan “kerugian berat” pada beberapa unit Rusia yang paling mumpuni, kata Kemhan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya.

Baca juga: Vladimir Putin Minta Maaf ke PM Israel atas Klaim Menlu Rusia yang Sebut Hitler Berdarah Yahudi

Setidaknya satu T-90M, tank paling canggih Rusia, telah hancur dalam pertempuran.

“Akan memakan banyak waktu dan biaya bagi Rusia untuk menyusun kembali angkatan bersenjatanya setelah konflik ini,” jelas laporan Kemhan Inggris.

- Dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan pernyataan pertamanya tentang perang di Ukraina.

Tetapi DK PBB tidak menggunakan kata-kata "perang", "konflik" atau "invasi".

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-71: Uni Eropa Usul Sanksi Terberat untuk Rusia, Serangan di Azovstal Ukraina

DK PBB malah memberikat pernyataan “mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina”.

Selain itu, DK PBB juga menyuarakan “dukungan kuat” untuk Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam mencari solusi damai untuk “perselisihan”.

- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan sedang mengumpulkan bukti untuk potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.

Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina yang dapat melanggar hukum internasional.

Baca juga: Uni Eropa Berencana Jatuhi Sanksi ke Alina Kabaeva Pacar Vladimir Putin atas Invasi Rusia di Ukraina

- Menurut statistik resmi yang diterbitkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia, hampir 4 juta orang meninggalkan negara Rusia dalam tiga bulan pertama tahun 2022.

Kedatangan ke negara-negara bekas Soviet lantas mengalami lonjakan signifikan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Namun belum jelas berapa banyak orang yang telah kembali ke negara asal mereka.

- Mantan perwira intelijen AS menasihati penerus mereka yang saat ini menjabat untuk tutup mulut dan berhenti membual tentang peran mereka dalam keberhasilan militer Ukraina.

Baca juga: Bahas Perang Rusia Vs Ukraina, Paus Fransiskus Akui Siap Temui Vladimir Putin di Moskow

Dua cerita muncul dalam beberapa hari di pers Amerika minggu ini, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa intelijen AS berperan penting dalam penargetan jenderal Rusia di medan perang.

Bahkan berperan dalam peristiwa tenggelamnya kapal penjelajah utama Moskow di Laut Hitam.

Halaman
123