Uni Eropa Berencana Jatuhi Sanksi ke Alina Kabaeva Pacar Vladimir Putin atas Invasi Rusia di Ukraina
Uni Eropa berencana untuk memasukkan Alina Kabaeva pacar Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam daftar sanksi larangan perjalanan dan pembekuan aset.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Uni Eropa (UE) berencana untuk memasukkan Alina Kabaeva, kekasih dari Presiden Rusia Vladimir Putin, ke dalam daftar sanksi.
Dengan begitu, Alina Kabaeva kemungkinan akan bergabung dengan Patriark Kirill yang mendukung perang di Ukraina, dalam rancangan dokumen larangan perjalanan dan pembekuan aset.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, UE berencana untuk menjatuhkan sanksi pada Alina Kabaeva yang telah lama dikabarkan menjalin hubungan spesial dengan Putin.
Selain itu, UE juga akan menjatuhkan sanksi kepada Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill sebagai tanggapan atas invasi di Ukraina.
Baca juga: Bahas Perang Rusia Vs Ukraina, Paus Fransiskus Akui Siap Temui Vladimir Putin di Moskow
Dua sumber mengatakan UE telah mengusulkan sanksi terhadap Kabaeva, mantan pesenam Olimpiade ke dalam daftar rancangan sanksi yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.
Kirill, sekutu lama Kremlin yang telah memberikan restunya untuk perang di Ukraina juga muncul di draft dokumen yang dilihat oleh Guardian.
Kabaeva dan Kirill adalah dua dari lusinan orang yang akan menghadapi larangan perjalanan UE dan pembekuan aset di bawah daftar baru yang sedang dibahas oleh negara-negara anggota.
Yang mana bergabung dengan lebih dari 1.000 orang bepengaruh di Rusia yang sudah ada dalam daftar sanksi.
Baca juga: Update Hari Ke-71 Invasi Ukraina: Rencana Rusia untuk Gencatan Senjata 3 Hari dan Parade di Mariupol
Nama-nama baru masih harus disetujui oleh 27 negara anggota UE.
Menurut Bloomberg, dokumen tersebut menggambarkan Kabaeva sebagai "berhubungan erat dengan Presiden Vladimir Putin".
Untuk diketahui, Kabaeva memenangkan emas di Olimpiade 2004 untuk senam ritmik dan sempat menjadi pembawa bendera di Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada tahun 2014.
Kabaeva juga seorang anggota parlemen selama enam tahun mewakili partai Rusia Bersatu Putin.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-70 Perang di Ukraina: Rencana 9 Mei, Rusia Peringati Hari Kemenangan
Kemudian Kabaeva menjalankan kelompok media pro-Kremlin besar, meskipun kurangnya pengalaman dalam manajemen media.
Pada tahun 2008 sebuah surat kabar Moskow menyebut bahwa Putin diam-diam menceraikan istrinya Lyudmila Aleksandrovna dan berencana untuk menikahi Kabaeva.
Kremlin dengan keras membantah cerita itu dan surat kabar itu segera ditutup.