Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan berpuasa selama 30 hari.
Baca juga: Polsek Onembute Konawe Berbagi 200 Takjil dan Masker kepada Pengendara
Pasalnya, warga Muhammadiyah mulai berpuasa pada Sabtu (2/4/2022) atau selisih satu hari dari keputusan pemerintah.
Sementra itu, umat muslim di Indonesia yang mengikuti anjuran pemerintah saat ini telah melaksanakan ibada puasa Ramadan selama 13 hari.
Apabila lebaran digelar di hari yang sama dengan Muhammadiyah, maka total puasa umat muslim Indonsia yang mengikuti vesi pemerintah hanya 29 hari.
Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan, ibadah puasa dilakukan berdasarkan niat dan dijalankan sesuai syarat dan rukun.
Karena itu, menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir soal lamanya puasa, apakah 29 atau 30 hari.
Baca juga: Belum Gabung, Divock Origi Sudah Makan Tumbal di AC Milan, Pilar Penting Rossoneri Bakal Hengkang
Amirsyah menegaskan, hal itu tak lantas membuat ibadah puasa tidak sah.
"(Puasa mereka) sah sesuai niat, syarat, dan rukunnya," ungkapnya.
Versi Pemerintah
Lantas, bagaimana dengan jadwal Lebaran 2022 versi ari pemerintah?
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) terkait kapan Lebaran 2022.
Baca juga: Umat Kristen di Gereja Tongkonan Kendari Peringati Jumat Agung, Ini Makna Wafatnya Yesus Kristus
Biasanya, dalam penentuan awal 1 Syawal, Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan).
Sidang isbat dilakukan sehari atau mendekati akhir puasa Ramadhan.
Belum diketahui secara persis, kapan Kemenag akan menggelar sidang isbat Lebaran 2022.
Merujuk pada sidang isbat Ramadhan dua minggu lalu, sidang dilakukan secara daring dan luring di kantor Kemenag dengan menerapkan protokol kesehatan.