Ibadah Jumat Agung
Umat Kristen di Gereja Tongkonan Kendari Peringati Jumat Agung, Ini Makna Wafatnya Yesus Kristus
Sejumlah umat Kristiani memperingati Jumat Agung di Gereja Tongkonan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (15/4/2022).
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah umat Kristiani memperingati Jumat Agung di Gereja Tongkonan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (15/4/2022).
Diketahui, Jumat Agung ini merupakan hari penyaliban atau hari wafat Yesus Kristus di Golgota yang sudah tercatat di dalam Al Kitab.
Pendeta Gereja Tongkonan, Isak Bangun mengatakan Jumat Agung merupakan peringatan untuk menghayati begitu dalam pengorbanan dari Tuhan.
Katanya, penggantian atau penebusan dosa tidak bisa digantikan dengan barang yang ada di dunia ini, karena telah tercemarnya alam ini oleh dosa manusia.
"Yesus datang untuk menebus dosa manusia di dunia yang telah tercemar oleh dosa manusia, tentunya tak bisa digantikan dengan barang karena hanya bisa ditebus langsung dari Tuhan sendiri," ucapnya.
Baca juga: Perayaan Hari Paskah 2021 di Kendari Tanpa Bawa Obor dan Cari Telur, Umat Kristiani Tetap Bersyukur
Lanjut dia, sebelum memasuki Jumat Agung ini, sebelumnya ada masa Pra Paskah atau Rabu Abu, di mana peringatan tersebut dilakukan 40 hari sebelum Minggu Paskah.
Rabu Abu tersebut jatuh tepat pada 2 Maret 2022, dalam peringatan 40 hari tersebut umat Kristiani menghayati lebih dalam tugas yang telah dilaksanakan Yesus Kristus.
Setelah itu, ada Kamis Putih, dalam peringatan tersebut jemaat menghayati makna perjalanan Yesus saat menempuh jalan kesengsaraan atau salib.
"Dalam Kamis Putih ini, Yesus menuju jalan kesengsaraan atau akan disalib, di mana ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati hingga dibawa ke Golgota untuk disalib," ungkapnya.
Pendeta Isak menuturkan, setelah peringatan Kamis Putih, ada Jumat Agung, di mana Yesus disalib dan wafat pada hari tersebut.
Baca juga: Perayaan Hari Paskah 2021 di Kendari Dipercepat Mulai Subuh, Jemaat Sebut Mengantisipasi Teror
Kemudian setelah Jumat Agung ada Sabtu Sunyi, pada peringatan tersebut Yesus berada di dalam dunia orang yang telah mati.
"Jadi dalam rangkaian Paskah itu ada Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan Hari Paskah," imbuhnya.
Pendeta Isak menjelaskan pada Hari Paskah tersebut merupakan kebangkitan Yesus setelah tiga hari telah wafat.
Nantinya pada Minggu, 17 April 2022, khususnya jemaat Gereja Tongkonan akan melaksanakan kegiatan keliling obor di sekitar gereja.
Kemudian, kata Pendeta Isak, akan dilanjutkan dengan ibadah Paskah, setelah itu rangkaian Paskah telah selesai.
Baca juga: Hari Paskah di Gereja Fransiskus Xavier Kendari, Tiga Polisi dan Seorang Tentara Berjaga
"Tentunya saya berharap dengan peringatan Paskah ini, seluruh manusia bisa memaknai lebih dalam dan terus mengintropeksi diri agar bisa lebih baik lagi, karena Tuhan telah menyelamatkan manusia dari dosa yang dilakukan di dunia," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)