Klitih Makin Marak di Jogja hingga Tewaskan Pelajar yang Cari Makan Sahur, Sultan Beri Tanggapan

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rekaman CCTV. Aksi klitih atau penganiayaan di jalan marak di Yogyakarta. Seorang pelajar tewas dianiaya dengan gear.

Saat kejadian, lanjut Ade, korban dibonceng oleh seorang temannya.

Menurut saksi mata, di tengah pengejaran oleh pelaku, korban sempat terjatuh dan terseret hingga tidak sadarkan diri.

Anggota kepolisian masih mendalami kasus ini.

Sejumlah barang bukti dan keterangan saksi-saksi masih terus dikumpulkan.

Baca juga: Pengusaha Katering Ditemukan Tewas oleh Anaknya, Kondisi Penuh Luka di Bagian Dada

Korban beli sahur

Saat kejadian korban sebenarnya mencari makan sahur bersama kedua temannya di area Gedongkuning, Rejowinangung, Kotagede, Kota Yogyakarta.

D dibonceng temannya DS. Satu temannya lagi membawa motor seorang diri.

“Mereka kemudian dibuntuti oleh dua motor. Satu motor dinaikin tiga orang dan satu motor lagi dinaikin dua orang. Mereka semua tidak dikenal anak-anak kami,” cerita Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Drs H Slamet Purwo ketika ditemui, Senin (4/4/2022).

D merupakan siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Keluarganya berada di Kebumen, Jawa Tengah dan dia tinggal di rumah indekos di kawasan Kusumanegara bersama beberapa teman.

“Setelah di spion melihat ada motor yang membuntuti, anak-anak kami kemudian mencari selamat. Sayang, kepala bagian belakang Daffa yang dibonceng terkena sabetan benda tajam, semacam gir,” paparnya lagi.

D harus dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito karena lukanya cukup parah oleh DS.

DS kemudian menelpon orang tua Daffa. Orang tua pun segera menghubungi pihak sekolah melalui wali kelas.

“Kami segera ke RSPAU Hardjolukito untuk memastikan keadaan Daffa yang menjadi korban ini,” tambahnya.

Nahas, nyawa Daffa tidak terselamatkan. Dia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 09.30 pagi di RS.

Halaman
1234