Minyak Goreng Curah Langka, Pekerja Pabrik Kerupuk Menganggur: Cuma Tiduran hingga Pulang Kampung

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kerupuk. Pengusaha kerupuk menjerit bisnisnya terancam akan bangkrut akibat langkanya minyak goreng curah. Seperti pengusaha kerupuk bernama Winardi di Jakarta Barat.

"Di satu sisi harganya mahal, minyak itu enggak ada."

"Kalau harga mahal kalau minyak ada, tetap akan dibeli juga, karena memang pedagang kan butuh jualan."

"Cuma masalahnya minyaknya enggak ada, jadi pada nganggur semua," paparnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari Kamis di Indomaret dan Alfamart: Sunco, Bimoli, Fortune, Tropical, Sovia

Kelangkaan minyak goreng curah ini berdampak pada para pekerja serta pedagang kerupuk.

Ada sejumlah pedagang yang kini terpaksa menganggur lantaran tidak ada bahan untuk menggoreng.

"Ini pedagang kerupuk ada 23 orang, cuma kalau produksnya satu hari bisa empat karung sampai lima karung."

"Kalau untuk minyaknya, empat jeriken yang isi 16 liter," ujar Winardi.

Jika nekat memakai minyak kemasan, maka lama-lama bisnisnya seolah terjamin akan gulung tikar.

"Enggak ketutup, walaupun minyak kemasan dengan harga segitu, nanti ujung-ujungnya juga pengusaha akan bangkrut juga, akan tutup juga," katanya.

Adapun orang-orang yang bermitra dengan Winardi, kegiatan sehari-harinya adalah mengambil kerupuk menatahan, menggorengnya, lalul menyetorkan uang ke Winardi.

Kini mereka menganggur hingga beberapa di antaranya terpaksa pulang kampung.

"Jadi kalau enggak goreng kerupuk ya mereka hanya makan, tidur-tiduran, leha-leha, dengan makan jalan terus ya mending pulang kampung," ungkap Winardi.

Nasib serupa

Selain Winardi, pengusaha kerupuk bernama Supena, asal Kebon Jeruk juga mengalami hal serupa.

Pabrik yang sehari-harinya ramai dengan pekerja yang lalu lalang kini kosong.

Halaman
123