Pirman yang masih berhubungan kerabat dengan JU ini membenarkan jika anaknya itu dikeluarkan dengan alasan belum vaksin.
"Sedih pak, sampai saya menangis lihat videonya pak, anakku dikeluarkan dari ruangan belajar," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menceritakan, setelah disuruh keluar dan tak boleh mengikuti ujian, Intan lalu pulang ke rumah dan menyampaikan peristiwa tersebut kepada Pirman.
"Jujur pak, sudah tiga malam saya nda bisa tidur ingat anakku dikeluarkan dari ruangan belajar. Itu yang paling sedih disuruh pulang langsung dia ambil tasnya disuruh keluar," lanjutnya.
Pirman berharap, anaknya dapat kembali melanjutkan sekolahnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)