UE dan AS Termasuk, Para Ahli Ungkap Negara Mana yang Diuntungkan dari Perang Rusia-Ukraina

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari Kiri: Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tetapi disebutkan Wagenknecht bahwa hal itu tidak akan membuat Ukraina memenangkannya.

Lebih lanjut, Wagenknecht menuturkan bahwa janji keanggotaan NATO juga tidak membantu Ukraina.

Meski begitu, menurut anggota parlemen AfD, parlemen negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Dr. Christian Blex sangat tidak mungkin bagi Jerman untuk dapat menghentikan persenjataan Berlin di Ukraina.

Apakah Barat Semakin Mendekati Partisipasi dalam Konflik Rusia-Ukraina?

Berbicara kepada Die Welt, Sahra Wagenknecht memperingatkan keterlibatan NATO dalam konflik Ukraina.

Baca juga: Khawatir soal Kabar Pasukan NATO Kena Rudal Rusia di Ukraina, Inggris Larang Warganya Ikut Perang

Wagenknecht pun menekankan bahwa konflik Rusia-Ukraina itu akan berakhir di Eropa menjadi 'medan perang nuklir'.

Negara-negara Eropa dan AS sebelumnya menegaskan bahwa tidak akan ada sepatu bot NATO di darat atau zona larangan terbang di atas Ukraina karena itu akan meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Politisi Prancis Marine Le Pen, Presiden Reli Nasional, mengatakan bahwa pasokan senjata ke Kiev oleh Barat hampir berpartisipasi dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

"Dengan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menyemangati militer Ukraina, Uni Eropa secara sadar memperpanjang penderitaan bangsa itu demi merusak Rusia," kata Doctorow, seraya menambahkan bahwa Le Pen telah menyelesaikannya.

Namun, tampaknya serangan rudal Rusia pada Minggu (13/3/2022) ke pelatihan dan pangkalan logistik Yavorov dekat Polandia telah mengirim pesan yang kuat ke Barat, menurut Doctorow.

Baca juga: Rentetan Peristiwa yang Perlu Diketahui pada Hari Ke-20 Perang Rusia Vs Ukraina

Pangkalan Yavorov sendiri merupakan pusat pelatihan NATO yang digunakan oleh tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina.

Sejak awal operasi Rusia, Kementerian Pertahanan Pertahanan (MoD), telah memperingatkan bahwa tentara bayaran asing akan diperlakukan sebagai penjahat, bukan tawanan perang.

Sementara pengiriman senjata dari Barat ke Ukraina akan dianggap sebagai target yang sah.

Mengutip militer Ukraina, BuzzFeed telah melaporkan bahwa sebanyak 1.000 pejuang asing sedang berlatih di pangkalan tersebut pada saat serangan rudal Rusia terjadi.

Baca juga: Ukraina Sebut Perang Dapat Berakhir Awal Mei 2022 saat Sumber Daya Militer Rusia Habis

Uni Eropa Bermain di Tangan AS dengan Biaya Sendiri

Halaman
1234