Krematorium Portable Rusia Jadi Strategi Tutupi Kekalahan, Prajurit Gugur Langsung Tak Ada Jejak

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Krematorium portable atau krematorium berjalan milik Rusia. Muncul dugaan Rusia pakai krematorium ini agar tak tampak kalah saat lawan Ukraina.

Bom molotov tersebut digunakan untuk membela diri dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari france24.com, kota tersebut terletak di dekat perbatasan Polandia.

Industri bir di kota Lviv, Ukraina, kini banting setir untuk memproduksi bom molotov untuk serang Rusia. (Daniel LEAL AFP)

Warga kota bersejarah itu khawatir sewaktu-waktu tank Rusia akan sampai ke sana.

"Kamu harus menunggu kainnya basah merata. Ketika sudah merata, artinya cocktail Molotov siap digunakan," ujar seorang pegawai.

Pegawai yang mengenakan topi itu tampak tengah menekan kain ke dalam botol bir yang sudah diisi campuran minyak dan bensin.

Sedangkan dua pegawai lain yang berada di sampingnya juga melakukan hal yang sama sambil bercengkerama.

Para pegawai sudah menyiapkan puluhan cocktail Molotov yang sudah siap pakai.

Mereka menempatkannya dengan rapi di meja agar tak terkena salju.

Meski produksi Molotov ini kesannya konyol untuk menyerang roket dan tank milik Rusia, namun pemilik industri bir ini sangat optimis.

Yuriy Zastavny, sang pemilik pabrik bir, mengaku keputusannya sudah bulat pabriknya kini berubah memproduksi bom.

"Kami melakukan ini karena seseorang memang harus melakukannya. Kami punya skill, kami bergabung dalam aksi revolusi di tahun 2014," ujar Zastavny.

"Makanya kami harus membuat cocktail Molotov ini," sambungnya.

Ia mengaku, ide itu muncul dari para pegawainya, yang mana juga bergabung dalam revolusi 2014.

Ini bukan kali pertamanya industri bernama Pravda itu bergabung dalam kegiatan membela kota Lviv.

Pravda menjual bir yang bertuliskan "Putin khuylo (Putin memang bre*****)", yang memang sengaja diproduksi untuk mencemooh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Halaman
123