Tim medis dari Puskesmas Naibonat dipimpin perawat Darius dan Anto Bait melakukan pemeriksaan luar terhadap korban.
Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan, hanya ada luka bawaan yang diduga akibat kerja sawah.
Polisi juga meminta keterangan dari adik, kakak serta orang tua korban.
Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan sudah dibuatkan surat pernyataan penolakan autopsi.
Baca juga: Ingin Antar Makanan dan Uang Jajan, Ayah Malah Temukan Anaknya Sudah Tewas
"Korban murni gantung diri dan keluarga menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga," ujar Humas Polres Kupang, Aipda Lalu Randy Hidayat.
Meski demikian, polisi tetap mengamankan barang bukti berupa tali dan pakaian korban.
Polisi masih menyelidiki penyebab korban gantung diri.
Sebelum bunuh diri, AM sempat membuat status pada akun Facebook.
"Iya ada postingan di Facebook dengan status RIP (Rest In Peace) dan dikomentari rekan-rekannya. Kita dapat informasi ini dari saudara sepupu korban," ungkap Kapolsek Kupang Timur, Iptu Viktor H Seputra.
Hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi juga menyatakan bahwa korban memiliki sakit bawaan.
"Diduga korban (gantung diri) karena sakit bawaan. Sekujur kakinya melepuh," ujarnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
(Pos-Kupang.com/Kanis Jehola)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Gadis Naibonat Gantung Diri Setelah Buat Status RIP