TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Konflik penduduk terjadi di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Permasalahan itu berawal dari ulah seorang Anggota DPRD Kabupaten Pangkep yang nekat menutup akses jalan depan rumahnya.
Biasanya, jalan itu dilewati para tahfiz menuju masjid.
Baca juga: Oknum Polisi Bangun Tembok hingga Tutup Akses Jalan Warga, Sudah Janji Tak Bikin Pagar Malah Nekat
Anggota DPRD tersebut menutup gang rumah tahfiz dengan membangun tembok 3 meter.
Sebelumnya, ia juga sempat mengancam menggunakan parang.
Ia ternyata tak suka jalan depan rumahnya dilalui.
Ketua RT 2, RW 5 Kelurahan Masale, Muh Ilyas Kunta baru saja menerima keluhan warganya terkait penutupan fasum di salah satu gang, yang ada di Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.
Baca juga: Siswi SMA Dirudapaksa Ayah selama 6 Tahun, Ibu Akhirnya Lapor Polisi
Dari laporan warga yang ia terima, oknum yang menutup fasilitas umum (jalan) tersebut, dilakukan oleh H Amiruddin, seorang Legislator DPRD Kabupaten Pangkep.
"Pak Amir (H Amiruddin) yang tutup itu fasum, saya juga sudah lapor ke Pemkot mengenai persoalan ini," ujar Ilyas, Jumat (23/7/2021).
Ia menjelaskan, sebelum penutupan gang ini telah terjadi perselisihan antar warga dengan H Amiruddin.
Menurut dia, legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak suka jika ada pihak yang melintas di depan rumahnya.
Baca juga: 3 Hari Tidak Pulang, Kakek Pikun Umur 70 Tahun Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai
Pasalnya, kondisi jalan yang di tutup itu terlihat buntu.
"Iya memang di situ buntu jalanannya, cuma rumah yang membelakangi gang itu juga punya pintu belakang. Jadi tidak bisa semena-mena tutup aksesnya orang, ini kan fasum," katanya.
Hal ini tentu telah menyalahi aturan, meski pada posisinya jalan tersebut adalah buntu, namun itu tidak menjadi hak bagi Amiruddin.
"Pak Danny (Wali Kota Makassar) juga sudah terima laporan kami, dan tembok itu harus dibongkar," katanya.
Baca juga: Bocah 10 Tahun Tersedot Gorong-gorong saat Hujan, Sempat Ditahan Teman tapi Akhirnya Tewas
Ia mengungkapkan, yang menjadi perhatian dan membuat warga setempat prihatin dengan adanya penutupan fasum ini, karena akses tersebut adalah akses para Tahfiz saat hendak menuju ke masjid.
"Jadi begini, bangunan yang ditutupi oleh temboknya pak Amir ini bukan rumah tinggal, tetapi rumah Tahfiz (Rumah Tahfidz Nurul Jihad), di sana para anak yatim belajar agama.
Di pintu belakang rumah itu juga aksesnya anak panti kalau mau ke masjid kasihan. Masa tidak ada rasa mendidikmu, apalagi kau seorang wakil rakyat," kata Amiruddin.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.
Menurut Faisal, Amiruddin tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para Tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.
"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya. Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.
Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh Amiruddin kepada para Tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.
"Pernah ada anak Tahfiz diusir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi. (Polsek Panakkukang) karena trauma. Dia (Amir) tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.
Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap Amiruddin dan sepakat untuk membongkar.
"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.
Ditambahkan Faisal,Amiruddin ini jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep.
H Amiruddin hingga saat ini belum dapat di konfirmasi. Wartawan Tribun Timur berupaya melakukan konfirmasi atas insiden tersebut. (Tribun-timur.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Oknum Legislator PAN Tega Usir para Tahfiz di Masale Pakai Parang, juga Tutup Akses ke Masjid