TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Jumlah Positif Covid-19 Kendari terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
Dari data terbaru Satgas Covid-19 Kendari, Minggu (20/06/2021), jumlah warga yang terpapar mencapai 117 orang.
Penambahan kasus baru tersebut meningkat dalam beberapa minggu terakhir pasca lebaran 2021.
Sementara untuk meninggal dunia bertambah dua kasus sehingga total sudah 60 korban.
Baca juga: Data Terkini Kasus Covid-19 di Indonesia: 12.990 Kasus Baru Terkonfirmasi Positif
Baca juga: Satgas Protokoler Covid Sultra Keluhkan Masyarakat Tak Rapid Tes saat di Pelabuhan Nusantara Kendari
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum, meningkatnya kasus Covid-19 hampir di semua daerah di Indonesia.
Selain itu belum ditemukan virus Covid-19 varian baru. Sebab kenaikan jumlah penderita dan kematian murni dari hasil tracking.
"Fenomena kenaikan kasus Covid-19 dialami semua wilayah. Adapun kematian ini bukan dari Covid-19 jenis baru," katanya, Senin (21/6/2021).
Sementara data Update Covid-19 Kendari, hingga Minggu (20/6/2021), total sebanyak 60 meninggal dan 4802 positif.
Rahminingrum mengatakan peningkatan jumlah terkonfirmasi setelah melakukan tracking secara masif.
"Jadi tracking secara masif ini setelah ada yang terkonfirmasi positif, langsung kita tracking kepada kontak erat," ujarnya.
Baca juga: Jumlah Positif Covid-19 Naik, Pemkot Kendari Tetap Buka Sekolah Tatap Muka Juli 2021
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Wali Kota Kendari Bakal Kembali Terapkan Lockdown Lokal
Dinkes Kendari betul-betul menerapkan tracking. Padahal sebelumnya Dinkes hanya melakukan tracking kepada sebagai kontak erat.
"Namun saat ini kita sudah melakukan percepatan tracking ke semua kontak erat. Dulu tidak semua kita tracking," ujar Kadid Kesehatan.
Selain itu, kenaikan jumlah positif Covid-19 dipicu akibat kluster keluarga dan berasal dari luar kota.
"Jadi ini kalau saya pelajari sebagian dari 1 rumah tangga atau keluarga. Kemudian yang positif Covid-19 juga ada riwayat perjalanan dari luar kota," katanya.
Sedangkan untuk data sebarannya mulai dari Kecamatan Wua-Wua 14 kasus, Kecamatan Kambu 7 kasus, Kecamatan Baruga 11 kasus, Kecamatan Poasia 9 kasus.
Kecamatan Abeli 2 kasus, Kecamatan Kadia 26 kasus, Kecamatan Puuwatu 26 kasus, Kecamatan Kendari Barat 10 kasus.
Kemudian Kecamatan Kendari 3 kasus dan Kecamatan Mandonga 9 kasus. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)