‘Hanya Satu Permintaan Saya Ya Allah’, Doa Calon Suami Bidan Hiliyati yang Tewas 5 Hari Jelang Nikah

Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bidan Hiliyati tewas saat dibonceng oleh sepupunya, Agustina (17), ingin menyebarkan undangan pernikahan ke rumah teman-temannya 5 hari jelang nikah.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, PANGKEP - Duka mendalam masih dirasakan calon suami dari bidan Hiliyati AMd Keb (20) yang tewas kecelakaan 5 hari jelang pernikahan.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Hiliyati terjadi di Jalan Umum Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (31/5/2021).

Bidan Hiliyati tewas saat dibonceng oleh sepupunya, Agustina (17), ingin menyebarkan undangan pernikahan ke rumah teman-temannya 5 hari jelang nikah.

Hendrawan, calon suami dari bidan yang bertugas di Puskesmas Ma'rang, Pangkep, tersebut mengaku masih syok.

Dia enggan berkomentar terkait meninggalnya bidan Hiliyati yang merupakan calon istri.

Hendrawan mengaku pasrah dan tidak menyalahkan siapapun atas kejadian tersebut.

Baca juga: Detik-detik Gadis 17 Tahun di Kendari Tewas di Tempat Usai Hantam Truk Parkir, Anak 2 Tahun Selamat

“Saya tidak menyalahkan siapapun, saya tidak menyesali apa yang terjadi, saya yakin ini kehendak Allah SWT,” tulisnya dalam sebuah foto dirinya di atas sebuah rumah dengan ornamen pernikahan.

Ia pun memohon doa diberikan kekuatan agar mampu melewati cobaan tersebut.

“Hanya satu permintaan saya, Ya Allah tolong berikanlah saya kekuatan untuk melewati hari-hari sulit yang semakin panjang,” ujar Hendrawan.

Bidan Hiliyati AMd Keb (20) yang merupakan calon istri Hendrawan tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Umum Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulsel, Senin (31/5/2021).

Kecelakaan tersebut terjadi saat Hiliyati yang dibonceng oleh sepupunya, Agustina (17), ingin menyebarkan undangan pernikahan ke rumah teman-temannya.

Saat berada di lokasi kecelakaan maut, Agustina yang bergerak dari arah timur ke barat dalam kecepatan hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya.

Sayangnya, Agustina tidak melihat bahwa ada tanggul di depannya, sehingga langsung mengerem kendaraan.

Keduanya terjatuh ke kiri.

Namun, Hiliyati harus meregang nyawa akibat terlindas oleh ban belakang sebelah kanan truk.

Halaman
123