Berita Kendari Terkini Hari Ini

Harga Telur Ayam di Kendari Naik hingga Rp3 Ribu, Dinas Perindag Sebut Masih Normal

Penulis: Muhammad Israjab
Editor: Laode Ari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Panjang

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kenaikan harga telur ayam di pasaran Kota Kendari, pekan pertama Ramadan 2021 masih tergolong normal.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Kendari, Riza Ibrahim kenaikan harga Rp3 ribu sampai Rp5 ribu dianggap biasa.

"Jadi fluktuasi kenaikan harga itu masih stabil. Paling lama 1 minggu kembali normal harganya," kata Riza ditemui TribunnewsSultra.com diruangannya Jalan D I Panjaitan, Senin (19/4/2021).

Menurut Disperindag Kendari harga ini dianggap wajar sebab belum ada permintaan yang tinggi dari masyarakat.

"Sedangkan stoknya masih banyak jadi kita tidak mengalami kekurangan," ucap Riza Ibrahim.

Disperindag telah melakukan antisipasi sejak 2 Minggu jelang Ramadan.

Dengan melakukan sidak ketersediaan dan melihat harga bahan pokok di sejumlah pasar Kota Kendari.

Baca juga: BI Sultra Minta Antisipasi Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sulawesi Tenggara, Ikan hingga Cabai

Harga Telur Naik

Sebelumnya, harga telur ayam hari keempat Ramadan 1442 Hijiriah tembus ke angka Rp53 ribu per rak.

Seperti pantauan TribunnewsSultra.com di Pasar Panjang, Jl Sorumba, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (16/4/2021).

Pedagang telur ayam Najamudin (32), mengatakan kenaikan telur terjadi sudah hampir sepekan.

"Kalau saya masih stok lama tapi sudah naik juga harganya. Seperti telur ayam kecil naik Rp43 ribu per rak , telur ukuran sedang Rp47 ribu dan ukuran super Rp53 ribu," katanya.

Padahal normalnya, harga telur ayam berkisar Rp40 ribu ukuran kecil, Rp45 ribu ukuran sedang dan Rp50 ribu ukuran super.

Baca juga: Resep Perkedel Telur, Menu Sahur Ramadan Sederhana, Begini Cara Buatnya

Menurut Najamudin kenaikan ini sering terjadi ketika masuk bulan Ramadan.

"Sudah biasa begini, karena dari peternak yang naikan bukan kami pedagang. Kalau naik bisa sampai Rp3 ribu," ucapnya.

Halaman
12