Bom Makassar

Brimob Polda Sultra Patrolikan Tim Penjinak Bom, Tak Ingin Kasus Makassar Terulang di Kendari

Penulis: Fadli Aksar
Editor: Fadli Aksar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satuan Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan satu unit tim penjinak bom ( Jibom) berpatroli di Kota Kendari. Penyiagaan itu sebagai langkah antisipasi teror ataupun gangguan keamanan masyarakat, sehingga insiden bom bunuh diri di Makassar tidak terjadi.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Satuan Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan satu unit tim penjinak bom ( Jibom) berpatroli di Kota Kendari.

Penyiagaan itu sebagai langkah antisipasi teror ataupun gangguan keamanan masyarakat, sehingga insiden bom bunuh diri di Makassar tidak terjadi.

Bom meledak di gerbang Gereja Katedral Jl Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Minggu (28/3/2021).

"Untuk deteksi dini, kita membuat patroli ke beberapa tempat, untuk menghindari kejadian seperti di Sulawesi Selatan (Sulsel)," kata Komandan Satbrimob Polda Sultra Kombes pol Adarma Sinaga di Kendari, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Dansat Brimob Polda Sultra Ajak Masyarakat Deteksi Dini Paham Radikal: Teror Bisa Muncul di Manapun

Baca juga: Dansat Brimobda Sultra Dukung Pelaksanaan Konfercab GMKI Kendari: Jaga Toleransi, Kokohkan Bangsa

Kata Adarma, sebenarnya unit penjinak bom ini telah rutin dipersiapakan untuk mendeteksi dini dan menangkal secara cepat segala kemungkinan yang membahayakan masyarakat.

Brimob sendiri telah memperkuat satuan dengan penjagaan berlapis dan meningkatkan kewaspadaan di titik-titik rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Terlebih di jalur perbatasan yang berpotensi besar menjadi jalur masuknya para teroris

"Kami selalu siap mengantisipasi terhadap ancaman bom atau penanganan pasca bom," jelasnya.

Ajak Masyarakat

Sebelumnya, Kombes Pol Adarma Sinaga mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini paham radikal.

Lantaran, paham radikal tersebut berpotensi menjadi cikal bakal lahirnya terorisme.

Komandan Satuan (Dansat) Brigade Mobile (Brimob) Kepolian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kombes Pol Adarma Sinaga (tengah) mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini paham radikal. Paham radikal tersebut bisa menjadi cikal bakal lahirnya terorisme

Hal itu sebagai langkah antisipasi sehingga insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tidak terjadi di Sulawesi Tenggara.

Dansat Brimob Polda Sultra Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan, potensi munculnya terorisme dan radikalisme bisa terjadi di mana saja.

"Tinggal bagaimana kita dan seluruh masyarakat sama-sama mencegah sehingga hal serupa bisa didekteksi sejak awal," katanya di Kendari, Senin (29/3/2021)

Halaman
1234