Kini karyawati lembaga keuangan itu, sudah beberapa kali datang ke rumahnya dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Sunia mengaku, sejauh ini dia tak pernah tidur dan mendekam di ranjang rumah sakit.
Untuk stamina dan kesehatannya dia mengandalkan urut dan refleksi.
“Saya ini tukang urut, kalau sakit-sakit obatnya juga diurut. Ada anak saya yang satpam yang selalu urut saya,” jelasnya.
Sang anak keduanya itulah yang dia anggap bisa melanjutkan keahlian turun temurun dari nenek moyangnya di Lasehao , 35 km dari Raha, Ibukota Kabupaten Muna.
Dia selalu berharap, agar jasanya bisa terus dimanfaatkan orang lain.
“Saya ini hidup sehari-hari dengan jualan mi instan, kerupuk, kopi saset dan beras. Doakan ya semoga sehat,” jelasnya.
Dia juga tak menyembunyikan rahasia ‘pengobatannya.’
“Jika hanya keseleo saat jalan atau karena pakai sendal hak tinggi, cukup dikompres pakai kain yang dicelup air mendidih. Pas baru keseleo langsung.Jangan sampai bermalam. Bacakan salawat insyallah," katanya.(*)